Menurut Sri Mulyani pendongkrak ekonomi di kuartal II-2018 adalah laju konsumsi yang tumbuh 5,14%. Meningkatnya konsumsi dipicu THR dan gaji ke-13 untuk PNS.
Selain itu stabilisasi harga pangan hingga libur panjang Lebaran turut mendongkrak konsumsi di kuartal II-2018.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain Sri Mulyani menyoroti PMTB atau Pembentukan Modal Tetap Bruto yang rendah. Selama 3 kuartal sebelumnya PMTB mencapai 7%, tapi kini turun menjadi 6%.
"Dari sisi permintaan, yang agak turun adalah investasi, saya melihat itu agak di bawa yang kita harapkan. Itu harus kita sikapi secara hati-hati, apakah kemarin karena libur panjang, karena dari manufaktur juga rendah, jadi mungkin ada korelasi. Trade off antara konsumsi yang jadi bagus, tapi manufaktur dan investasi agak lemah," terang mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.
Sri Mulyani menambahkan masih ada PR yang perlu diselesaikan yaitu ekspor yang lebih rendah dibanding impor serta menggenjot investasi.
"Kita masih punya PR untuk terus memacu investasi, agar dengan pertumbuhan di atas 5,2 tidak menimbulkan komplikasi dari sisi neraca pembayaran, karena kalau ekspornya terlalu lemah dan impor terlalu rendah, maka pertumbuhan ekonomi akan menimbulkan tekanan pada neraca pembayaran. Itu yang mungkin saya sampaikan, tapi overall saya senang dengan data itu," tutur Sri Mulyani.
Sederet Fakta THR PNS yang Bikin Iri, Simak Videonya:
(dkp/hns)











































