Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis angka pertumbuhan ekonomi sampai kuartal II-2018 sebesar 5,27% dan secara kumulatif Januari-Juni tahun ini sebesar 5,17%.
Dengan kondisi perekonomian dunia yang masih dipenuhi ketidakpastian, mantan Dirjen Pajak ini memprediksi pemerintah mampu merealisasikan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3% atau di bawah target APBN.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang menjadi kerja keras bagi pemerintah adalah mempertahankan tingkat konsumsi rumah tangga tetap di level 5%. Apalagi, pada kuartal II-2018 komponen ini tumbuh paling tinggi semenjak kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Selain itu, pemerintah juga harus meningkatkan sektor industri yang pertumbuhannya melambat di kuartal II-2018.
"Sektor industri, sektornya lambat. Itu yang harus kita coba dorong terus," jelas dia.
Sementara itu, Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan salah satu upaya yang bisa merealisasikan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4% di 2018, yaitu ekonomi masing-masing kuartal III dan IV harus tumbuh 5,63%.
"Kalau mau dapat 5,4%, masing-masing harus tumbuh 5,63%. Kita optimis boleh, tapi harus lihat berbagai indikator," kata Suhariyanto. (ara/ara)