Dewi yang memiliki Gudang Kardus di Kawasan Kramat Jati mengaku awalnya ia mencari bisnis sampingan untuk menutup kebutuhannya sehari hari. Dewi yang dulunya bekerja sebagai konsultan Bisnis UMKM memilih resign dan serius untuk memulai bisnis kardus.
"Awalnya nggak banyak ada kenalan di tempat kerja yang lama 1000 kardus per bulan, tapi lama-lama permintaan semakin banyak kan. Akhirnya bisnis ini mulai saya garap serius di tahun 2007," kata dia kepada deikFinance, Kamis (9/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Jual Beli Kardus Beromzet Ratusan Juta |
Kesulitan selama awal ia membangun bisnis ini adalah suplai limbah kardus yang suplainya tidak selalu tersedia.
Dewi menjelaskan, untuk menjalankan bisnisnya ia menggunakan jaringan bisnis selama dia menjadi konsultan bisnis UMKM. Ia mulai mencari pabrik mana saja yang memiliki limbah kardus bekas.
"Dulu saya sempat cari perusahaan mana yang punya limbah kardus bekas tapi masih layak pakai," kata dia.
Selain itu ada pula kendala lainnya, Desi menjelaskan karena bahan bakunya mengandalkan limbah kualitas dari kertas dari kardus pun tidak bisa stabil.
Saksikan juga video 'Tips Sukses Berbisnis ala Gibran Rakabuming':
(dna/dna)