Dikutip dari New York Times, Kamis (23/8/2018), kebijakan ekonomi tersebut diluncurkan pada Senin (20/8/2018). Saat kebijakan tersebut diluncurkan, jalanan di Venezuela sepi dan toko-toko tutup, ini karena Presiden Nicolas Maduro menetapkannya sebagai hari libur nasional.
Sehari setelahnya atau Selasa, sebagian besar toko masih tutup. Pemilik toko rupanya masih berhitung harga barang dengan pecahan yang baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rosa Pena misalnya. Kala itu tengah berkunjung ke toko sepatu yang buka di Caracas, Venezuela. Dia ingin membeli sepatu untuk cucunya.
Namun, dia kebingungan lantaran mesti membandingkan harga antara yang baru dengan yang lama. "Saya bahkan tidak bisa memahami angka-angka ini," katanya.
Kebijakan lain yang dikeluarkan pemerintah Venezuela ialah meningkatkan upah minimum hingga 3.000%. Tentu saja, oleh banyak kalangan pengusaha ini akan memberatkan.
Baca juga: Inflasi Venezuela Bisa 1.000.000% Tahun Ini |
Kebijakan ini pun membuat karyawan ketakutan karena terancam kehilangan pekerjaan.
"Kami sedang menunggu pemilik toko untuk memberi tahu kami apa yang akan dia lakukan dengan kami," kata Marietta Guerrero salah satu manajer toko yang buka di Caracas. (hns/hns)