Harga Minyak Kembali Catat Level Tertinggi Sepanjang Masa
Senin, 08 Agu 2005 13:36 WIB
Jakarta - Harga minyak kembali menembus rekor tertingginya dengan mencatat kenaikan 38 sen dolar (0,6 persen) menjadi US$ 62,69 per barel. Dengan level ini berarti harga minyak sudah mengalami lonjakan sebesar 44 persen sepanjang tahun ini.Harga tersebut merupakan level tertinggi sejak New York Mercantile Exchange (NYMEX) memulai kontrak perdagangannya pada tahun 1983. Harga tertinggi sebelumnya pernah dicapai pada 3 Agustus lalu saat harga mencapai US$ 62,5 per barel. Namun Jumat, 5 Agustus, harga minyak turun 93 sen (1,5 persen) ke level US$ 62,31 per barel. Kekhawatiran pasar sudah muncul sejak keluarnya data yang menunjukkan cadangan BBM AS turun 4 juta barel pada pekan lalu.Lonjakan harga minyak dunia tersebut merupakan buntut dari kerusakan sejumlah kilang minyak di AS akibat terpaan badai yang bisa mengurangi cadangan minyak AS. Situasi geopolitis di Timur Tengah yang kurang kondusif juga memunculkan premium risiko. Padahal OPEC telah menegaskan komitmennya untuk mengguyur pasar, bahkan hingga mencapai level terbesarnya dalam seperempat abad terakhir. Namun pialang tampaknya lebih memprihatinkan masalah gangguan suplai terkait tutupnya sejumlah kilang minyak yang tidak direncanakan dalam dua pekan terakhir. Hal itu menumbuhkan kekhawatiran soal kemampuan industri tersebut mencukupi permintaan BBM selama musim panas, termasuk juga menumpuk cadangan menghadapi musim dingin."Kami mempertimbangkan masalah, terutama untuk bensin yang separuh cadangannya berkurang," ujar laporan SG Commodities seperti dilansir Reuters, Senin (8/8/2005). Ketidakpastian di Timur Tengah juga muncul pascawafatnya Raja Fahd, yang merupakan pimpinan negara eksportir terbesar dunia. Selain itu memanasnya situasi politik di Iran, yang merupakan negara penghasil minyak terbesar keempat, terkait proyek nuklirnya juga menjadi ancaman di pasar minyak.
(qom/)