Cryptocurrency Tak Mampu Selamatkan Venezuela dari Krisis

Cryptocurrency Tak Mampu Selamatkan Venezuela dari Krisis

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Jumat, 24 Agu 2018 18:52 WIB
Foto: Zaki Alfarabi/Tim Infografis
Caracas - Venezuela saat ini sedang memasuki masa krisis. Untuk menyelamatkan negara dari kebangkrutan, Pemerintah Venezuela melakukan langkah peredaman inflasi dengan mengeluarkan mata uang baru bertajuk sovereign bolivar.

Padahal, pada Februari lalu Maduro sudah mengeluarkan uang kripto bernama petro. Penerbitan ini juga bertujuan untuk menstabilkan keuangan negara.

Venezuela memang sudah mengalami krisis sejak 2012 lalu. Namun tahun ini adalah yang terburuk untuk Presiden Maduro, pasalnya mata uang lumpuh hingga hyperinflasi yang mencapai ribuan persen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden Nicolas Maduro meluncurkan uang digital "petro" yang nilainya setara dengan US$ 60 atau satu barel minyak Venezuela. Petro diharapkan bisa mengumpulkan uang tunai di tengah krisis ekonomi yang melanda.



Maduro menjelaskan akan menerbitkan sekitar 100 juta token petro yang nilainya diproyeksi mencapai US$ 6 miliar.

Namun situs rating Crypto ICOindex.com yang memfasilitasi initial coin offering memberi label buruk untuk petro. Kemudian situs lain ICObench memberikan peringkat 1,6 dari 5 bintang yang tersedia.

Parlemen Venezuela menilai penjualan cryptocurrency ini tidak sesuai dengan konstitusional negara karena dianggap menggadaikan cadangan minyak negara secara ilegal.

Akhirnya, negara yang pernah dipimpin mendiang Hugo Chaves itu sekarang baru punya mata uang baru, yang disebut 'sovereign bolivar' oleh Presiden Venezuela Nicolas Maduro, menggantikan mata uang lama 'strong bolivar'.

Seperti dikutip dari BBC, Kamis (23/8/2017), mata uang baru ini memangkas lima angka 0 di belakang mata uang lama. Jadi 1 juta bolivar kini menjadi hanya 10 bolivar.

(eds/eds)

Hide Ads