Kementan Sikat Pengedar Benih Bawang Putih Palsu

Kementan Sikat Pengedar Benih Bawang Putih Palsu

Rizki Ati Hulwa - detikFinance
Senin, 27 Agu 2018 13:24 WIB
Foto: Dok. Kementan
Jakarta - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa target swasembada bawang putih bisa dicapai pada 2021. Oleh karenanya, Kementan siap sikat penangkar dan pengedar benih bawang putih palsu.

Saat ini Kementan sedang menemukan indikasi adanya peredaran benih palsu di lapangan. Kebutuhan benih yang tinggi saat ini, ternyata memicu pihak-pihak tertentu memanfaatkan situasi dengan memalsukan benih.

Hal ini ditindaklanjuti oleh Direktorat Jenderal Hortikultura dengan pengawalan dan pendampingan intensif di sentra utama, serta penyangga bawang putih nasional yang tersebar di 78 kabupaten/kota se-Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Modus di lapangan di antaranya dengan memalsukan label BPSB, menjual bawang putih konsumsi sebagai benih, mengoplos benih dengan bawang putih konsumsi. Ada juga yang labelnya benar, tapi isi di dalam karung ternyata palsu atau oplosan. Motifnya tak lain meraup untung besar dari selisih harga bawang putih untuk benih dan konsumsi," ucap Menurut Direktur Jenderal Hortikultura, Suwandi, Senin (27/08/2018).

Suwandi menekankan bahwa secara awam mungkin agak sulit dibedakan, tapi petugas Kementan di pusat hingga daerah sudah bisa mengidentifikasi keaslian benih tersebut.

"Pak Mentan sudah menginstruksikan khusus kepada Inspektorat Jenderal dan Ditjen Hortikultura, bila ditemukan pemalsuan di lapangan untuk tidak segan disikat dan diberantas karena modus tersebut jelas-jelas akan menyengsarakan petani yang nantinya benih palsu ini ternyata tidak berumbi," kata Suwandi.

Lebih lanjut, Suwandi mengatakan benih bawang putih palsu yang ditemukan akan dikirim dan laporkan pada pihak berwajib untuk ditindak tegas pelakunya.

"Secara internal, Kementan memastikan akan black list penangkar dan pengedar benih palsu tersebut," tegas dia.

Mengenai hal tersebut, Suwandi mengatakan, titik kritis utama pengembangan bawang putih adalah penggunaan benih lokal yang sudah terdaftar atau benih impor yg sudah direkomendasikan Kementan. Selain benihnya benar, butuh juga lahan dengan ketinggian di atas 800 mdpl.

"Syarat lainnya, kondisi tanah sebaiknya kering dan berpasir. Ketiganya penting mempengaruhi keberhasilan tanam bawang putih," tutur dia.

Tito Cantoko, penangkar benih bawang putih Parakan Temanggung mengaku prihatin dengan indikasi maraknya peredaran benih bawang putih palsu tersebut. Namun, petani di Temanggung kini sudah pintar, bisa membedakan mana benih bagus dan tidak, dan benih asli atau palsu (oplos).

"Tapi mungkin di daerah lain tidak semua mengerti. Petani yang paling menderita kalau sampai menanam benih yang tidak benar," ujar Tito.


Perlu diketahui, Direktorat Jenderal Hortikultura melalui surat edaran No. 807/RC.210/D/08/2018 (24/08/2018) telah meminta seluruh Dinas Pertanian sentra bawang putih untuk waspada peredaran benih palsu. Jika ditemukan indikasi benih palsu, segera berkonsultasi ke Direktorat Jenderal Hortikultura cq. Direktorat Perbenihan Hortikultura atau Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih di wilayah masing-masing.

Menurut catatan Ditjen Hortikultura, beberapa Dinas Pertanian di Sulawesi bahkan sudah meminta pada penyedia barang untuk mengganti benih yang diduga palsu. Beberapa dinas juga berani memutus kontrak pengadaan benih yg dipastikan palsu.

Sebagaimana diberitakan, saat ini pemerintah tengah gencar menggiatkan penanaman bawang putih dalam negeri guna mengejar target swasembada 2021. Pemerintah memberlakukan aturan wajib tanam dan produksi bagi importir, minimal 5% dari total volume impor yang diajukan.

Ditargetkan sekitar 7.400 hektare bisa ditanam oleh importir pada tahun ini. Selain itu, pemerintah juga menggelontorkan anggaran melalui APBN 2018 untuk penanaman bawang putih seluas sekitar 6.000 Ha.


Saksikan juga video 'Sandi Mewanti-wanti Pedagang Bawang Putih':

[Gambas:Video 20detik]

Kementan Sikat Pengedar Benih Bawang Putih Palsu
(ega/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads