Karena Gempa, Pertumbuhan Ekonomi NTB akan Melambat

Karena Gempa, Pertumbuhan Ekonomi NTB akan Melambat

Hendra Kusuma - detikFinance
Jumat, 31 Agu 2018 18:55 WIB
Foto: Dok. CT Arsa Foundation
Jakarta - Pemerintah memastikan bencana gempa yang melanda Lombok berdampak pada angka pertumbuhan ekonomi, peningkatan angka kemiskinan, inflasi, dan jumlah pengangguran di Nusa Tenggara Lombok (NTB).

Hal itu dikonfirmasi oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro usai rapat koordinator (rakor) percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi NTB di kantor Kemenko PMK, Jakarta, Jumat (31/8/2018).

"Ya kami melakukan assesment terhadap dampak bencana ini terhadap perekonomian NTB, Memang perkiraan kami pertumbuhan ekonomi akan melambat dibandingkan perkiraan awal 2018," kata Bambang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Demikian juga potensi kenaikan inflasi, kenaikan tingkat kemiskinan, dan pengangguran," tambah Bambang.

Potensi penurunan pertumbuhan ekonomi dan sebagainya tersebut terjadi di 2018. Bambang bilang, bahwa pertumbuhan ekonomi di kuartal III dan IV di NTB pun akan berpengaruh.

"Ini perhitungan kita untuk 2018, kalau dampak gempa ini di kuartal III ini otomatis, ini pertumbuhan ekonomi NTB ya, bukan nasional," jelas dia.

Meski demikian, Bambang mengungkapkan bahwa pemerintah sudah memiliki beberapa upaya agar dampak bencana gempa Lombok tidak berdampak lebih dalam lagi kepada perekonomian nasional.

"Untuk mengatasi masalah ini, salah satunya yang kita pikirkan adalah mengembangkan program padat karya tunai di dalam proses rehab rekon ini," ujar dia.

Selanjutnya, kata Bambang, dengan membangkitkan sektor pariwisata di NTB lebih cepat. Tujuannya, untuk membendung pelebaran pengangguran.

"Jadi, selain tahap rehab rekon memang diperlukan yang namanya kegiatan pemulihan ekonomi dan juga pemulihan kehidupan sosial di NTB," tutup dia. (hek/zlf)

Hide Ads