Menteri PUPR Basuki Hadi Muljono mengatakan upaya mempercepat dengan membangun depo material bahan-bahan bangunan di seluruh kecamatan di NTB.
"Saya sudah menghubungi Ketua Kadin NTB dan Gubernur Jawa Timur, karena tugas ini diberikan kepada Ketua Kadin NTB dan Gubernur Jawa Timur," kata Basuki di Kemenko PMK, Jakarta, Jumat (31/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena pasokannya bukan dari Jakarta, tapi dari Jatim, karena ada semen, seng, jadi membangun depo bangunan sampai ke kecamatan," ungkap dia.
Pembelian bahan bangunan, kata Basuki, bisa dilakukan masyarakat dari dana bantuan yang sebesar Rp 50 juta per rumah. Bantuan ini juga diberikan kepada rumah yang kondisinya rusak berat, sedangkan yang sedang sebesar Rp 25 juta, dan ringan sebesar Rp 10 juta.
"Dan itu juga mengatasi pengangguran, karena ikut terlibat pembangunan, jadi uang itu bukan ganti rugi, tapi bantuan pemerintah," ujar dia.
Basuki mengungkapkan, total rumah yang terdampak bencana gempa di NTB totalnya 78.000, di mana yang rusak berat terverifikasi sekitar 20.000.
Pemberian bantuan sebesar Rp 50 juta pun, lanjut Basuki berdasarkan hasil survei yang dilakukan tim Kementerian PUPR.
"Karena itu survei cepet-cepetan waktu kunjungan presiden pertama kali, beliau nanya pada 3-5 orang, berapa rumah ukurannya? 6x8. Oh 48. Berapa bangun itu lagi? Rp 40 juta, jalan lagi ada lagi yang 45, 35, 40. Akhirnya kita rembukan, berapa kalau resize, resize Rp 1,5 juta per meter. Kalau tipe 36 ya Rp 50 juta," tutup dia. (hek/zlf)