Ketua Perkumpulan Gerakan OK OCE (PGO) Faransyah Jaya menjelaskan hingga kini belum ada OK Oce yang tutup. Untuk kasus OK Oce Mart Kalibata, dia menegaskan hanya akan relokasi.
"Belum, belum ada yang tutup. (OK Oce Mart Kalibata) ini juga sebenarnya dia bilang nggak tutup cuma pindah, relokasi," katanya kepada detikFinance, Jakarta, Senin (3/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah khusus OK Oce Mart memang saya dapat infonya itu keuntungannya itu tidak bisa menutupi biaya sewa. Jadi buat mereka itu istilahnya tidak profitable, makanya mau dipindahkan," paparnya.
Faransyah menjelaskan, ada beberapa macam OK Oce, yakni Gerai OK Oce, dan OK Oce Mart. Untuk Gerai OK Oce biasanya berdiri di atas lahan yang tidak kena biaya sewa sehingga bisa bertahan. Sementara OK Oce Mart biasanya berdiri di lahan sewaan.
"Di Kalibata mereka ini melakukan penyewaan lahan karena OK Oce Mart ini kan kepemilikannya bukan di PGO, dan bukan di Pemprov. Kepemilikannya oleh para penggerak yang dulunya relawan Anies-Sandi," jelasnya.
"Kalau tanpa biaya sewa masih oke lah, nggak untung untung banget tapi masih ada untung," tambahnya. (zlf/zlf)