"Indonesia meraih 13 emas, 6 perak, 8 perunggu, dan 7 diploma. Ini adalah hasil maksimal yang mampu dipersembahkan putra putri terbaik Indonesia, meski dalam berbagai hal masih perlu mendapatkan perbaikan lagi," ujar Bambang dalam keterangan tertulis, Rabu (5/9/2018).
Menurut Bambang, Indonesia mencatat prestasi terbaik dilihat dari perolehan nilai rata-rata. Dirinya mengungkapkan, perolehan medali Thailand lebih banyak karena mereka mengikuti semua kejuruan yang dilombakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada ajang ASC ke-12 ini, tuan rumah Thailand menjadi juara umum dengan meraih 16 emas, 4 perak, 3 perunggu dan 13 diploma. Indonesia menduduki peringkat kedua, sedangkan peringkat ketiga diraih Vietnam, dan Malaysia menduduki peringkat keempat.
Dalam kesempatan terpisah, tenaga ahli di kejuruan Fashion Technology, Nathanel Suryadi, mengaku sangat bersyukur dua anak muda binaannya mampu mempersembahkan emas dan perak.
"Fashion Techonolgy selalu mendapatkan medali sejak ASC 2006, dalam tujuh kali perhelatan. Alhamdulillah tahun ini kita bisa mempersembahkan medali emas dan perak," imbuh Nathanel.
Nathan mengatakan, tugasnya tidak berhenti sampai di sini saja. Kesuksesan ini menurutnya harus dibawa ke Tanah Air dengan aksi nyata.
"Implementasi standar keahlian yang dilombakan di ASC seharusnya diterapkan di lembaga-lembaga pelatihan di Indonesia," ujarnya.
Lebih lanjut menurutnya, dengan begitu akan banyak masyarakat Indonesia yang memiliki standar keahlian level ASEAN. Monitoring dan evaluasi juga menjadi suatu hal wajib karena setiap tahunnya terjadi perubahan standar keahlian/keterampilan.
Upacara penutupan ASC ke-12 2018 ini ditutup secara resmi oleh Deputy Prime Ministers and Minister of Defence, Jenderal Prawit Wongsuwon di IMPACT Muang Thong Thani, Thailand. Upacara penutupan ini juga dihadiri Duta Besar Indonesia untuk Thailand, Ahmad Rusdi. (mul/mpr)











































