Kembangkan Rumah Pangan, Warga Ini Bisa Hemat Rp 500 Ribu/Bulan

Kembangkan Rumah Pangan, Warga Ini Bisa Hemat Rp 500 Ribu/Bulan

Tia Reisha - detikFinance
Kamis, 06 Sep 2018 15:35 WIB
Foto: Dok Kementan
Jakarta - Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian telah mengembangkan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) yang tersebar di 18.000 desa pada 34 provinsi sejak 2010. Pengembangan pertanian dengan memanfaatkan pekarangan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga dan meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan keluarga.

Salah satu KRPL dengan kemajuan yang cukup pesat adalah KRPL yang dikembangkan Kelompok Wanita Tani (KWT) Mertanadi di desa Tiying Gading, Kecamatan Selemadeg Barat, Kabupaten Tabanan, Bali. Walaupun KWT ini baru dibentuk pada Maret 2018 lalu namun perkembangannya cukup pesat.

"Dengan KRPL yang kami kembangkan, anggota kami mampu menghemat belanja pangan untuk rumah tangga sekitar Rp 500 ribu setiap bulannya. Jika dihitung 30 anggota, kami bisa menghemat belanja sebesar Rp 15 juta," ujar Ketua KWT Mertanadi Ni Nyoman Sukani dalam keterangan tertulis, Kamis (6/9/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Saat ditemui di Kebun Kelompok pada Rabu (5/9), ia juga menyampaikan KWT binaan Dinas Ketahanan Pangan Bali ini sudah melakukan panen sejak Mei sampai Agustus.

Aneka tanaman yang diusahakan terdiri dari cabe, tomat, terong, pare, labu siam, jahe, dan kacang panjang. Selain aneka tanaman, KWT ini juga memelihara itik. Dari hasil penjualan sayuran dan bibit tanaman, KWT ini berhasil mengumpulkan Rp 2,5 juta.

Sementara itu, Kepala BKP Agung Hendriadi yang berkunjung ke lokasi pun mendorong kegiatan tersebut agar terus ditingkatkan. "Saya mengharapkan keberhasilan KRPL ini tidak membuat cepat merasa puas dan selesai sampai di sini tapi terus dikembangkan dan berkelanjutan sehingga benar-benar lestari," ujar Agung.

Menurutnya, KRPL akan bisa berkelanjutan jika mendorong penghasilan bagi setiap anggota yang mengerjakan KRPL. "Kalau ada tambahan pendapatan tentu terus semangat," tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan BKP Tri Agustin mengharapkan adanya penambahan lahan usaha jenis tanaman dan penambahan anggota.

"Kalau sekarang anggotanya baru 30 orang, ke depannya saya harapkan sudah bertambah menjadi 40 orang dan terus bertambah. Begitu juga dengan lahan usaha dan jenis tanaman harus bertambah banyak," ujar pembina KRPL ini.


Selama ini, Kementan sudah memberikan bantuan Rp 50 juta/KWT untuk pengembangan KRPL. Dana tersebut digunakan untuk pembangunan Kebun Bibit Desa, demplot, pengembangan pekarangan, pengembangan kebun sekolah, dan sosialisasi pengolahan pangan Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA).

Bantuan tersebut diberikan sebagai stimulan untuk memotivasi masyarakat dalam memanfaatkan lahan pekarangan di mana Indonesia memiliki potensi lahan pekarangan seluas 10,3 juta hektar. (ega/hns)

Hide Ads