Pemilik toko mainan Fhieray Toys, Firdaus, menyampaikan omzetnya turun semenjak dolar AS terus menguat terhadap rupiah. Hingga kini omzetnya sudah turun 10%. Pasalnya naiknya harga mainan membuat konsumen menahan belanja mainan.
"Mungkin kalau dolar naik, harga barang naik, jadi orang malas beli, dipending dulu koleksinya, penurunan penjualan kira kira 10%," katanya kepada detikFinance ditemui di pameran mainan Battle Of The Toys (BOTT), Jakarta International Expo atau JIExpo Kemayoran, Minggu (9/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kenaikan harga mainan yang terdampak dolar AS, menurut dia bervariasi, tergantung kapan impor dilakukan dan saat mata uang dolar AS berada di kisaran berapa. Firdaus juga tak mau menyebutkan nominal omzetnya.
"Naiknya nggak pasti juga karena harga sampai di Indonesia pas kurs berapa," sebutnya.
Sementara penjual mainan impor dari Toy Box, Julius mengaku belum mengalami penurunan penjualan meski kenaikan harga mainan di tempatnya sudah mencapai 10%. Hal itu menurutnya karena pembeli sudah paham ketika dolar AS naik maka harga mainan impor naik.
"Dari sisi traffic penjualan nggak ngaruh karena mungkin dari sisi buyer sudah ngerti kenaikan dolar berarti harus keluar duit lebih juga," tambahnya.
Saksikan juga video 'Pajak Impor 1.174 Barang Konsumsi Naik Hingga 10%':
(dna/dna)











































