Orang-orang kaya di Surabaya ini memiliki harta triliunan. Bahkan mereka masuk ke dalam daftar orang terkaya di Indonesia dan dunia versi majalah Forbes.
Berikut ulasannya:
Punya Harta Miliaran Dolar AS
|
Foto: Tim Infografis, Fuad Hasim
|
Riady menduduki urutan ke 791 orang terkaya di dunia tahun 2018. Saat ini ayah dari James dan Stephen Riady ini sudah berusia 89 tahun.
Kemudian ada pengusaha Murdaya Poo yang berasal dari Blitar, Jawa Timur. Mengutip Forbes Murdaya kini memiliki kekayaan sebanyak US$ 1,7 miliar.
Ia memiliki Jakarta International Expo yang kerap dijadikan perhelatan Jakarta Fair. Ia juga memiliki bisnis perkebunan sawit. Selain itu, dia juga merupakan developer properti PT Metropolitan Kentjana atau Pondok Indah Group.
Selanjutnya ada Alexander Tedja yang merupakan raja properti dan mal di Surabaya. Ia adalah bos dari Pakuwon Group, Tedja memiliki kekayaan sebesar US$ 1,3 miliar.
Bos dari Mulia Group, Eka Tjandranegara juga sempat menduduki posisi orang terkaya di Indonesia periode 2016. Saat itu kekayaanya mencapai US$ 1,3 miliar.
#CrazyRichSurabayan tagar yang tengah menggema di jagad media sosial untuk menggambarkan orang-orang kaya di wilayah Surabaya dan sekitarnya.
Bos Lippo Group Salah Satu Orang Kaya Surabaya
|
Foto: Agung Pambudhy
|
Sebenarnya berapa sih harta Mochtar Riady?
Mengutip Forbes, Riady menduduki posisi orang terkaya nomor 9 di Indonesia. Hartanya mencapai US$ 2,8 miliar atau setara dengan Rp 41,44 triliun (kurs Rp 14.800).
Ia mengawali bisnis saat usianya 22 tahun dengan membuka toko sepeda dan kemudian akhirnya sukses melewati krisis 1997-1998.
Riady menduduki urutan ke 791 orang terkaya di dunia tahun 2018. Saat ini ayah dari James dan Stephen Riady ini sudah berusia 89 tahun.
Anak Riady, Stephen memiliki usaha properti di Singapura. Kemudian John Riady saat ini menjalankan bisnis Lippo Group seperti MatahariMall, Bank Nobu dan perusahaan lain.
Gurita bisnis Riady memang besar, seperti properti, perusahaan media, rumah sakit, asuransi, bank, ritel hingga kedai kopi.
Crazy Rich Surabayan adalah istilah untuk orang-orang kaya di wilayah Surabaya dan sekitarnya.
Bisnis #CrazyRichSurabayan
|
Foto: Mindra Purnomo/Infografis
|
Jika anda pernah ke Pekan Raya Jakarta (PRJ) yang digelar di Jakarta International Expo (Jiexpo) di Kemayoran. Anda akan menyaksikan ruangan pameran berukuran besar. Nah Jiexpo merupakan milik dari Murdaya Poo ini.
Murdaya Poo juga merupakan pemilik Jakarta Convention Center (JCC) sebuah tempat pertemuan yang ada di kompleks Gelora Bung Karno (GBK).
Tak hanya gedung pertemuan, Murdaya Poo juga memiliki bisnis pengembang properti elit yakni PT Metropolitan Kentjana yang lebih dikenal sebagai Pondok Indah Group. Jadi bisa dibilang kawasan perumahan elit Pondok Indah adalah 'wilayah kekuasaannya' Murdaya Poo. Kawasan Puri Indah juga 'dikuasai' oleh Murdaya.
Metropolitan Kentjana memiliki bisnis mall, tempat tinggal, perkantoran hingga hotel. Ia juga memiliki bisnis perkebunan sawit.
Cerita yang Bikin Ngakak
|
Foto: Arief Ikhsanudin/detikcom
|
Cerita-cerita soal orang kaya di Surabaya ini memang bikin nyengir-nyengir sendiri.
Misalnya cerita yang dibagikan di Twitter oleh akun @stupiditySilent di sana disebutkan ada orang kaya asal Surabaya yang masih ingin membeli mobil, padahal dia sudah punya Toyota Velfire.
Lucunya, alasan membeli mobil baru karena kecepatan menutup pintu yang lambat sehingga sang anak digigit nyamuk.
"Ada kakaknya temen pas kebetulan main curhat.
Her : Pid mobil yg bagus apa ya?
Me : Lha vellfire kurang ce?
*doi barusan punya bayi
H : Pintue kelamaan nutupe, anakku digigit nyamuk kemaren gara2 pintue kesuwen
M : ...... (siap! gara2 pintu lemot ganti mobil)
H : Apa tak custom ke lexus ae ya biar pintue cepet nutupe, berapa kira2 ya?'
M : .... (custom speed pintu biar nyamuk ga masuk ke dealer resmi)
H : Pokoe aku ndak mau anakku digigit nyamuk lagi.
M : Coba tanya ae ce, kayae ga bisa kalo custom gitu.
Dan ditelepon beneran.
* pihak dealer ga nyanggupi dan dia tetep ngotot.
H : Masa ndak isa se?
Cust. S : Ndak bisa bu maaf.
H : Berapa duit seh tak bayar tak bayar!
Cust. S : Itu sistem dari pabrik di Jepang bu, kami kurang paham.
H : Yawes kirim jepang ae tanyakno ya, nanti kabarono aku.
Masih dari akun Twitter yang sama kemudian ada cerita tentang pengusaha besi tua yang ambil tabungan hingga Rp 1,5 miliar. Tapi dengan santai sang pengusaha hanya naik sepeda motor dan tanpa pengawalan.
"Ketemu seorang pengusaha besi tua. Cerita dari temen sih ini tapi gue jadiin first personnya gue biar gampang.
Suatu hari datang ke bank.
Him : Mas saya mau ambil tabungan saya
Me : Berapa banyak pak?
Him : 1.5 M aja
Me : What ? *pingsan sekantor cabang panik karena permintaanya
Dalam sejam harus ada duit 1.5M secara cash. Bazengan bukan.
Dan akhirnya duit dateng terus w nawarin buat pengawalan.
Dan dengan santai doi bilang
Him : Yowes aku boncengen mulih cong
Me : Pake polisi pak soalnya duitnya banyak
Him : Halah ga usah aku iki dilindungi Tuhan
SIAP
Halaman 2 dari 5











































