Jakarta -
Sebuah monumen berbentuk logo markas Avengers; kelompok superhero besutan Marvel Studios tengah ramai diperbincangkan. Monumen tersebut menjadi buah bibir lantaran bersinggungan dengan pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini yang menyebut dirinya adalah bagian dari Avengers.
Jokowi mengatakan ia dan rekan 'Avengers' lainnya siap berperang melawan Thanos. Thanos yang dimaksud Jokowi sendiri adalah perilaku sesat bahwa, untuk meraih kesuksesan, yang lain harus kalah.
Namun bukan itu perkaranya, melainkan desain monumen yang didirikan di Papua tersebut begitu mirip dengan logo Avengers yang ada di atas Menara Stark (markas Avengers dalam film). Monumen tersebut adalah monumen kapsul waktu yang sudah dibangun sejak 2016 lalu. Berikut ulasan lengkapnya:
Markas yang dimaksud adalah Monumen Kapsul Waktu di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua. Desain monumen kapsul waktu tersebut menyerupai logo Avengers di film.
Dilihat dari atas, bentuk monumen kapsul tersebut menyerupai huruf A yang dikelilingi oleh sebuah lingkaran. Desain tersebut praktis tampak begitu serupa seperti logo Avengers yang ada di Menara Tony Stark (tokoh Iron Man dalam Marvel), markas para Avengers.
Dikutip detikFinance dari data Kementerian PUPR, pembangunan kapsul waktu itu dilakukan sejak tahun 2016. Pembangunannya terdiri atas beberapa tahap.
Lokasi monumen berada di depan Kantor Bupati Merauke dan dekat Bandara Mopah sehingga akan menjadi landmark baru Kabupaten Merauke yang dapat dilihat saat pesawat mendarat. Kapsul waktu ini nantinya akan diisi mimpi dan harapan anak-anak Indonesia akan Indonesia 70 tahun mendatang yang dibawa secara estafet mulai dari Aceh ke seluruh provinsi dan berakhir di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua.
Monumen kapsul waktu yang mirip logo Avengers ini merupakan monumen yang di dalamnya ada sebuah kapsul yang berisi tulisan mimpi dan harapan anak-anak Indonesia akan Indonesia 70 tahun mendatang. Kapsul waktu tersebut dibawa secara estafet mulai dari Aceh ke seluruh provinsi dan berakhir di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua.
Ide pembangunan monumen untuk menyimpan Kapsul Waktu berasal dari Presiden Jokowi pada HUT ke-70 Kemerdekaan Indonesia tahun 2015. Kapsul tersebut nantinya akan dibuka kembali pada 70 tahun mendatang.
"Kebetulan saya hadir saat dimulai di Sabang dan ikut menerima di Kalimantan Timur dan Merauke. Kami ditugasi membangun monumen untuk menyimpan Kapsul Waktu yang akan dibuka pada tahun 2085," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono beberapa waktu lalu.
Luas monumen yang mirip logo Avengers ini mencapai 2,5 ha, terdiri dari 1 ha area monumen dan 1,5 ha digunakan sebagai alun-alun.
Desain arsitektur monumen dibuat oleh arsitek kenamaan Indonesia Yori Antar yang juga terlibat dalam desain arsitektur infrastruktur PUPR lainnya. Angka 17, 8, dan 45 dipilih menjadi angka-angka kunci ukuran monumen. Monumennya memiliki lebar 17 meter, tinggi 8 meter dan panjang 45 m.
Monumen ini memiliki lima akses masuk. Kelima akses masuk bangunan tugu kapsul itu memiliki arti yakni lima suku asli Merauke yakni Malind, Muyu, Mandobo, Mappi dan Auyu yang menjaga tugu kapsul waktu itu.
Monumen ini bukanlah konstruksi biasa, tetapi merupakan karya seni sejarah yang diperuntukkan untuk generasi penerus bangsa. Arsitektur monumen juga mengadopsi unsur budaya Papua, di mana kapsul waktu akan ditempatkan di atas bangunan tugu yang terinspirasi dari menara perang Suku Dani.
Dikutip detikFinance dari data Kementerian PUPR, pembangunan monumen kapsul waktu tersebut merupakan paket kontrak tahun jamak yang dimulai sejak 2016. Total biaya pembangunan yang dibutuhkan mencapai Rp 89,9 miliar yang diambil dari pagu anggaran Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR.
Pembangunannya sendiri sudah dilakukan sejak tahun 2016 dan terbagi atas dua tahap. Pada tahap pertama pembangunan berupa pekerjaan pondasi, sedangkan sisa konstruksi dilaksanakan pada tahap kedua yang sudah dimulai sejak Juli 2017.
Pembangunan tahap I berupa pekerjaan pondasi dengan anggaran Rp 7 miliar. Pekerjaan dilanjutkan tahap II sejak Juli 2017 dan direncanakan selesai Desember 2018 dengan biaya konstruksi sebesar Rp 82,9 miliar.
Adapun kontraktor pembangunan monumen kapsul waktu ini adalah PT Nindya Karya (Persero). Sementara desain arsitektur monumen dibuat oleh arsitek kenamaan Indonesia Yori Antar yang juga terlibat dalam desain arsitektur infrastruktur PUPR lainnya
Jokowi meminta dibangunkan monumen kapsul waktu yang berisikan impian anak-anak Indonesia dari sabang sampai Merauke, dan nantinya akan dibuka kembali 70 tahun berikutnya atau tahun 2085.
Lokasi monumen berada di depan Kantor Bupati Merauke dan dekat Bandara Mopah sehingga akan menjadi landmark baru Kabupaten Merauke yang dapat dilihat saat pesawat mendarat.
Bupati Merauke Frederikus Gebze mengungkapkan, monumen ini bukanlah konstruksi biasa, tetapi merupakan karya seni sejarah yang diperuntukkan untuk generasi penerus bangsa. Nantinya akan diceritakan pula dalam bentuk relief perjalanan napak tilas Indonesia.
"Karena itu ini ditaruh di ujung timur yang tiap hari matahari memancar bagai mata yang menggambarkan pembangunan Indonesia," katanya beberapa waktu lalu.
Monumen ini juga akan menjadi salah satu destinasi wisata sejarah favorit di Merauke. Sehingga diharapkan juga dapat mendongkrak kunjungan wisata Indonesia di daerah-daerah perbatasan.
Pembangunan monumen kapsul waktu di Merauke, Papua ditargetkan rampung pada Oktober 2018 mendatang. Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Danis H. Sumadilaga mengatakan, saat ini kemajuan pembangunan monumen yang mirip dengan logo markas Avengers itu sudah lebih dari 80%.
"Progress sejauh ini sudah lebih dari 80%. Terakhir saya kemarin ke sana bulan Agustus sudah 80%" kata Danis.
Danis bilang, sejauh ini pembangunan berlangsung lancar dan diharapkan selesai pada akhir Oktober 2018. Namun demikian, dia belum bisa memastikan apakah nanti Presiden Jokowi akan terbang ke Papua untuk meresmikan penyelesaian pembangunan monumen tersebut.
"Yang penting kita selesaikan dulu. Nanti kalau sudah selesai, baru kita usulkan untuk Bapak Presiden apakah bisa datang meresmikan," katanya.
Halaman Selanjutnya
Halaman