-
Jumat dinihari kereta MRT Jakarta di depo Lebak Bulus ditemukan dicoret-coret oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Gambar grafiti berwarna ungu tersebut pertama kali ditemukan oleh pihak keamanan yang sedang patroli.
Direktur utama MRT kesal dengan kejadian itu. Ia mengutuk keras pelaku pencoretan kereta yang akan beroperasi tahun depan itu.
Pihak MRT menyebutkan pelaku diduga melakukan akai vandalisme tersebut antara pukul 03.00 WIB hingga pukul 04.00 WIB. Saat ini kereta masih dalam proses pemeriksaan oleh pihak kepolisian.
Untuk mempersulit akses orang asing masuk, MRT melakukan penambahan tinggi pagar, kawat duri hingga CCTV dan penambahan pasukan pengamanan. Berikut ulasannya
Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar angkat bicara soal aksi tersebut. Melalui akun Instagram @williamsabandar, William menegaskan perbuatan tersebut sangat tidak terpuji.
"Saya mengutuk keras vandalisme yang dilakukan pada salah satu kereta baru MRT Jakarta kemarin subuh. Ini adalah hal yang sangat tidak terpuji yang dilakukan oleh oknum yang mungkin tidak/belum sadar bahwa fasilitas publik ini adalah milik semua masyarakat Indonesia, termasuk milik si pelaku," tulis William seperti dikutip detikFinance, Sabtu (22/9/2018).
PT MRT Jakarta juga telah meminta kepada pihak berwajib untuk mengusut kasus ini sampai selesai. Para pelaku juga diharapkan bisa dihukum sesuai ketentuan yang berlaku.
"Kami telah meminta kepada pihak berwajib agar kasus ini diusut sampai tuntas dan agar pelaku diberikan hukuman sesuai dengan ketentuan yang berlaku," tutur William.
Peristiwa tersebut, lanjut William, menjadi pelajaran bagi MRT Jakarta untuk meningkatkan keamanan di berbagai titik. Intensitas pengamanan akan ditingkatkan agar kejadian serupa tidak terulang lagi.
"Seluruh titik di mana masih memungkinkan orang masuk secara ilegal kami perkuat pengamanannya. Intensitas dan kualitas pengamanan kami tingkatkan, baik dari sisi personil maupun instrumen pengamanan," kata William.
Pihaknya juga mengajak untuk ikut menjaga fasilitas publik ini. Pasalnya, MRT Jakarta nantinya akan menjadi transportasi yang akan digunakan banyak orang.
"Mari kita semua mencintai dan ikut merawat fasilitas publik. Ini adalah rumah milik kita. Kalau bukan kita yang mencintai dan merawatnya, lalu siapa lagi?" tutup William.
Coretan tersebut merupakan grafiti di badan kereta nomor tiga di rangkaian kereta kedelapan (K1 1 18 45) MRT Jakarta.
Direktur Konstruksi MRT Jakarta Silvia Halim menjelaskan kronologi terkait pencoretan gerbong kereta MRT di depo Lebak Bulus.
"Kami pertama kali dapat laporan ditemukan grafiti di gerbong kemarin. Setelah itu kami lakukan investigasi," kata Silvia saat ditemui di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (22/9/2018).
Dia mengungkapkan, diduga pencoretan tersebut dilakukan sekitar pukul 03.00 WIB hingga pukul 04.00 WIB. Pasalnya, saat pihak pengamanan depo berpatroli pukul 03.00 WIB gerbong masih dalam keadaan normal.
"Jam 3 itu tidak ada apa-apa dan satu jam kemudian kami temukan di lapangan. Kemungkinan pelaku memanjat pagar tembok depo kemudian masuk ke area," ujar dia.
Setelah ditemukan, pihaknya langsung menghubungi kepolisian untuk melakukan pemeriksaan. Dia mengharapkan tindakan tersebut bisa langsung dituntaskan. Saat ini pihak MRT Jakarta sudah menyerahkan seluruh kebutuhan yang terkait dengan pemeriksaan ke pihak Kepolisian.
Direktur Konstruksi MRT Jakarta Silvia Halim menjelaskan untuk mencegah terjadi aksi vandalisme, pihaknya melakukan peningkatan keamanan mulai dari penambahan petugas keamanan hingga kamera CCTV.
"Tentu saja kami akan melakukan penguatan keamanan, misalnya menambah jumlah security, penambahan intensitas patroli yang tadinya satu jam sekali menjadi 30 menit sekali. Penambahan CCTV di area yang belum ter-cover juga kami lakukan," kata Silvia saat ditemui di kawasan Thamrin, Jakarta, Sabtu (22/9/2018).
Memang, menurut Silvia kemarin CCTV yang ada di depo Lebak Bulus tidak menjangkau tempat penyimpanan kereta. Dia menyebutkan, selain itu pihaknya juga menambah tinggi tembok depo dan memasang kawat duri. Hal ini dilakukan agar tak ada lagi yang masuk secara ilegal.
"Kita akan buat orang lebih susah lagi untuk masuk, seperti penambahan tinggi pagar dan kawat supaya lebih aman," imbuh dia.
Silvia menambahkan, saat ini berdasarkan laporan hanya ditemukan aksi vandalisme di rangkaian kereta MRT. Namun pemeriksaan ini juga tidak mengganggu kegiatan operasional pembangunan dan operasi MRT.
PT MRT Jakarta bersama dengan kontraktor terkait telah melakukan investigasi mendalam atas kejadian tersebut yang telah dimulai sejak pukul 08.00 WIB. Diduga pelaku aksi vandalisme tersebut masuk ke lokasi Depo Lebak Bulus dengan memanjat dan melompati dinding Depo Lebak Bulus.
Kereta MRT Jakarta yang terkena dampak vandalisme tersebut masih berstatus dalam tanggung jawab kontraktor terkait karena masih dalam tahap pengujian dan belum diserahterimakan kepada PT MRT Jakarta.
Direktur Konstruksi MRT Jakarta Silvia Halim menjelaskan kereta MRT Jakarta yang dicorat-coret grafiti akan kembali dicat. Pengecatan akan dilakukan oleh kontraktor.
"Akan dicat lagi, karena memang masih tanggungan kontraktor. Ya masih diasuransikan karena masih dalam tahap pengujian," kata Silvia saat ditemui di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (22/9/2018).
Kereta MRT Jakarta yang terkena vandalisme tersebut masih berstatus dalam tanggung jawab kontraktor terkait karena masih dalam tahap pengujian dan belum diserahterimakan kepada PT MRT Jakarta.
Menindaklanjuti investigasi yang telah dilakukan, kontraktor terkait telah melaporkan kejadian tersebut kepada pihak Kepolisian untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut. Pihak Kepolisian telah melakukan peninjauan lapangan pada siang hari ini guna menindaklanjuti laporan.
PT MRT Jakarta mengimbau bagi para pelaku agar menyerahkan diri kepada pihak yang berwajib untuk diproses berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku. PT MRT Jakarta tetap berkomitmen bahwa kejadian ini tidak mengganggu rencana penyelesaian pekerjaan jelang operasi komersial Maret 2019 mendatang.
Silvia menjelaskan, terkait hukuman, pihak MRT Jakarta menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian. "Tindakan ini memang tidak bisa ditolerir, kami ikuti saja dari kepolisian. Padahal kan MRT itu milik bersama, dibangun dari uang rakyat," jelas dia.
Dalam keterangannya, MRT Jakarta mengumumkan coretan tersebut merupakan grafiti di badan kereta nomor tiga di rangkaian kereta kedelapan (K1 1 18 45) MRT Jakarta.
"Tim keamanan dari Kontraktor yang berada di Depo Lebak Bulus menemukan kondisi kereta tersebut pagi ketika sedang melaksanakan patroli rutin pada Jumat, 21 September 2018 sekitar pukul 07.30 WIB." bunyi keterangan tertulis MRT Jakarta.
PT MRT Jakarta bersama dengan Kontraktor terkait telah melakukan investigasi mendalam atas kejadian tersebut yang telah dimulai sejak pukul 08.00 WIB. Diduga pelaku aksi vandalisme tersebut masuk ke lokasi Depo Lebak Bulus dengan memanjat dan melompati dinding Depo Lebak Bulus.