"Semakin rendah gini ratio, menunjukkan jurang kesenjangan atau ketimpangan antara yang kaya dan yang miskin semakin kecil dan terus menurun, artinya terjadi pemerataan ekonomi yang baik," jelas Yan Megawandi saat menerima Tim Ekspedisi 34 Gubernur dari Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) pada Selasa (25/9/2018).
Di antara upaya yang telah dilakukan Pemprov Kepulauan Babel untuk pemerataan ekonomi tersebut adalah dengan memberdayakan kemampuan ekonomi lokal dari masyarakat, seperti memajukan warung-warung ketimbang jaringan waralaba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Yan menyebut akulturasi budaya masyarakat di Bangka Belitung antara etnis Melayu dan Tionghoa berjalan dengan baik sehingga tidak ada ketimpangan.
"Bahkan disini kita sulit membedakan mana Melayu mana Tionghoa karena sudah saling berbaur satu sama lain," ujar Yan.
Dengan rendahnya gini ratio di Bangka Belitung, kata dia, membuat sejumlah Pemda lain datang untuk belajar ke provinsi yang dipimpin oleh Erzaldi Rosman ini.
"Kemarin Putri Mahkota Jogja beserta Pemprov DIY datang kemari untuk mempelajari bagaimana mewujudkan pemerataan ekonomi dan menekan gini ratio," pungkas Yan.
Saat ini, Tim Ekspedisi APPSI telah tiba di Provinsi ke-8 yakni Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Di Babel Tim Ekspedisi akan menemui Gubernur Erzaldi Rosman dan mengeksplorasi inovasi dan kekayaan alam di Bangka Belitung.
Informasi lebih lengkap tentang APPSI lihat di sini. (idr/hns)