Jakarta -
Pemerintah terus melakukan berbagai upaya agar nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tidak melemah terus.
Upaya yang dilakukan, mulai dari menekan laju impor dengan penerapan mandatori biodiesel 20 (B20), penggunaan TKDN, hingga meminta pengusaha menukarkan devisa hasil ekspor (DHE) ke rupiah.
Gayung bersambut, upaya menguatkan nilai rupiah pun disambut oleh pengusaha top nasioal, yaitu Garibaldi Thohir alias Boy Thohir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk ini baru saja mendeklarasikan untuk meningkatkan rupiah dalam transaksi di Indonesia.
Begini ulasannya:
PT Adaro Energy Tbk (ADRO) beserta mitranya sepakat untuk mengkonversi devisa hasil ekspor (DHE) ke dalam rupiah. Total satu tahun yang akan dikonversikan senilai US$ 1,7 miliar atau setara Rp 25 triliun.
Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk Garibaldi Thohir mengatakan, komitmen penggunaan rupiah dalam transaksi ini dalam rangka membantu pemerintah menstabilkan nilai tukar rupiah.
"Ini semoga impact-nya bisa kasih sesuatu yang positif buat negara," kata pria yang akrab disapa Boy Thohir di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Rabu (3/10/2018).
Dia menyebutkan konversi ini berlaku mulai dari penandatangan deklarasi bersama peningkatan transaksi rupiah bersama seluruh mitra kerjanya. Adapun deklarasi ini disaksikan langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Boy menjelaskan, total transaksi per tahun dalam mata uang negeri Paman Sam mencapai US$ 1,9-2 miliar. Namun yang akan dikonversikan hanya sebesar US$ 1,7 miliar, sisanya memang tidak ditukarkan karena untuk transaksi yang harus menggunakan dolar AS.
Boy merinci, dari total transaksi yang mencapai US$ 1,9-US$ 2 miliar, sekitar US$ 600-US$ 700 juta untuk bayar royalti, transaksi pembayaran bahan bakar sekitar US$ 400-US$ 500 juta, sisanya sekitar US$ 600-US$ 700 juta transaksi dengan para kontraktor atau mitra kerja Adaro.
Dia pun berharap, dengan komitmen deklarasi peningkatan transaksi rupiah dapat menguatkan nilai tukar mata uang garuda ke depannya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap seluruh perusahaan di Indonesia yang memiliki devisa hasil ekspor (DHE) besar segera mengikuti jejak PT Adaro Energy Tbk yang mengkonversikan ke rupiah.
Adaro bersama para mitra kerjanya sepakat untuk mengkonversi total DHE sebesar US$ 1,7 miliar ke mata uang garuda.
"Kalau tadi disampaikan US$ 1,7 miliar, itu berarti nilainya sangat besar untuk satu perusahaan saja, jadi saya yakin di Indonesia banyak perusahaan-perusahaan eksportir besar yang juga bisa melakukan langkah yang sama seperti PT Adaro," kata Sri Mulyani di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Rabu (3/10/2018).
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menjelaskan, langkah Adaro meningkatkan transaksi dalam rupiah juga sesuai dengan aturan Bank Indonesia (BI).
Meski demikian, Sri Mulyani pun tetap menghargai para eksportir yang masih melakukan sebagian transaksinya dalam dolar Amerika Serikat (AS).
Guna membuat banyak pengusaha membawa pulang DHE ke Indonesia dan menukarkannya ke rupiah. Sri Mulyani pun mengaku akan mengubah aturan pemberian insentif pajak menjadi lebih fleksibel.
Insentif yang diberikan berupa potongan pajak penghasilan (PPh) atas bunga deposito DHE.
Sri Mulyani menuturkan, perbaikan tata cara pemberian insentif tersebut agar banyak pelaku eksportir nasional yang mau menukarkan dolar Amerika Serikat (AS) ke rupiah.
"Dari sisi perpajakan, yang kita sudah lakukan kita sudah mendapatkan feedback dan kita akan memperbaiki termasuk dengan BI supaya DHE ini tinggal di Indonesia, dan akan mendapatkan insentif dalam bentuk pengurangan PPh dari bunga yang diperolehnya," kata Sri Mulyani di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Rabu (3/10/2018).
Aturan baru yang akan diterbitkan ini, kata Sri Mulyani membuat lebih fleksibel bagi pelaku usaha untuk mendapatkan insentif pajak PPh atas bunga deposito DHE.
Sebab, banyak eksportir belum memanfaatkan insentif tersebut dikarenakan bank penerima DHE harus memastikan terlebih dahulu bahwa valas tersebut benar hasil ekspor atau tidak.
"Sekarang dibuat lebih fleksibel, sekarang nggak harus atau banknya untuk mendapatkan klaim dari insentif ini. Kita sedang finalkan, dan akan kita umumkan sehingga masyarakat makin percaya bahwa Pemerintah dan BI akan terus menjaga suasana stabilitas," ujar dia.
Dengan aturan pemberian insentif potongan tarif PPh atas bunga deposito DHE bisa mendorong banyak pelaku eksportir terlibat dalam menstabilkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Halaman Selanjutnya
Halaman