Harga laptop mengalami kenaikan hingga Rp 200.000. Hal ini dikarenakan penguatan nilai tukar dolar AS yang mencapai level Rp 15.000 atau tertinggi di era Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Salah satu penjual laptop di Mal Mangga Dua, Jakarta Utara, Ratih, mengatakan bahwa harga laptop telah mengalami kenaikan sejak bulan September. Kenaikan tersebut berkisar 5% dari harga semula.
"Dari bulan September kemarin, ya ada lah (naik) sekitar 5%," ungkap dia saat berbincang kepada detikFinance, Jakarta, Rabu (3/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain peningkatan harga laptop, kata Ratih, penguatan dolar AS juga berdampak ke pengurangan penjualan. Di mana biasanya dalam sehari penjualan biasa mencapai 10 orang berkurang menjadi 7 orang.
"Jadi selain kenaikan harga, juga ada pengurangan pembeli. Biasanya 10 orang jadi 7 orang per hari," imbuhnya.
Pedagang lainnya, Desi juga mengamini ucapan tersebut. Menurut dia laptop di lapaknya mengalami kenaikan hingga Rp 150.000. Kenaikan tersebut juga membuat berkurangnya minat pembelian dari masyarakat.
"Naiknya di sini rata-rata Rp 100.000 sampai Rp 150.000. Di sini jadi sepi kan orang mau beli tahu harganya berubah nggak jadi," tutup dia.