"Salah satu manfaat pertemuan tahunan, kita bisa memperjuangkan ide kita di forum-forum itu," cuit Chatib lewat akun Twitternya, @ChatibBasri seperti dikutip detikFinance, Minggu (7/10/2018).
Pertemuan tahunan tersebut juga membahas beragam isu seputar situasi perekonomian dunia. Indonesia bisa ikut ambil bagian dengan menyampaikan ide-idenya. Tentunya situasi perekonomian dunia bukan satu-satunya topik yang dibahas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Chatib, IMF mendukung Indonesia dalam memerhatikan kondisi perekonomian, khususnya di negara emerging atau negara berkembang.
"Bersama Gubernur Rajan dari India saat itu dalam meeting terbatas, saya meminta the Bernanke dari the Fed (Bank Sentral AS) untuk melakukan komunikasi dan mempertimbangkan dampak policy-nya pada emerging economies. IMF mendukung kita," jelasnya.
"Tahun 2014, ketika Yellen menjadi chair the Fed, Ia mulai mengkomunikasikan policy-nya, agar negara lain siap. Di G-20 Sydney misalnya, saya dan Gubernur Rajan menjadi lead speaker bersama Yellen waktu itu, membahas dampak Fed policy terhadap emerging market," tambahnya.
Baca juga: Fadli Zon Nyinyir Lagi Soal IMF-WB di Bali |
Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai pertemuan IMF-WB tidak memberi dampak positif apa-apa buat Indonesia, misalnya terhadap penguatan rupiah.
"Pertemuan tahunan IMF/Bank Dunia tak memberi dampak penguatan rupiah," cuit Fadli Zon lewat akun Twitternya @fadlizon seperti dikutip detikFinance, Minggu (7/10/2018).
Tak hanya terhadap nilai tukar rupiah, dia juga menganggap pertemuan tahunan IMF-World Bank tidak akan berpengaruh terhadap meningkatnya kepercayaan investor untuk Indonesia. (dna/dna)