Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) atau Skybridge Tanah Abang pada Senin (15/10) kemarin.
itu sebagai bentuk sosialisasi kepada pedagang agar mereka memiliki gambaran soal lapak dagang yang bisa ditempati nantinya.
Proyek ini sendiri masih dalam tahap pembangunan dan terus dikebut. Targetnya akhir Oktober 2018 ini para PKL Tanah Abang yang biasa memadati Jalan Jati Baru Jakarta Pusat akan direlokasi ke jembatan.
Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya Yoory C Pinontoan menjelaskan progres Pengerjaan jembatan baru sampai 78%. Konstruksi jembatan ditargetkan rampung Oktober ini.
"Baru 78%, sekarang belum bisa digunakan," kata dia di acara soft launching, Skybridge Tanah Abang, Senin (15/10/2018).
Dari hasil pantauan detikFinance, di bagian atas jembatan sudah terdapat sekat-sekat yang bakal membagi kios-kios berukuran 1,5x2 meter. Sedikitnya, sebanyak 200 kios sudah tampak.
Masih tampak beberapa sekat yang ditempel sederhana dengan menggunakan baut. Jika ditilik lebih detil, sekat ini terbuat dari susunan gypsum tipis yang dibuat ruangan persegi panjang dengan rangka stainless steel.
Rencananya jembatan ini akan menampung 446 lapak yang akan disediakan oleh pengelola secara total, dari angka tersebut sudah tampak ada 100 kios yang rampung, rapi dengan lapisan semen putih yang sudah dicat dengan warna hijau muda.
Sementara 100 kios lainnya masih berupa rangka dan masih dikerjakan.
Sekat sekat ini ditata di bagian tengah jembatan. Sehingga nantinya para pejalan kaki akan berada di kanan dan kiri lapak.
Para pejalan kaki diberikan ruang sekitar 3 meter di setiap kiri dan kanan. Jalan tersebut juga sudah lengkap dengan jalur kuning, fasilitas khusus untuk para tuna netra.
Pembangunan Skybridge Tanah Abang, Jakarta Pusat sudah sampai 78%. Targetnya, hingga akhir Oktober 2018, segala pengerjaan sudah rampung diselesaikan.
Untuk mengejar pembangunan agar bisa rampung akhir bulan, pihak pengelola pun menambah 50 pekerja. Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya Yoory C Pinontoan mengaku optimis bisa mengejar sisa pengerjaan 22% dalam 16 hari kedepan.
"Iya kita tambah 50 untuk mengejar target selesai akhir Oktober ini," jelas dia kepada detikFinance.
Setelah sebelumnya, pengerjaan JPM ini dilakukan per 3 Agustus 2018 dengan total 100 pekerja yang dikerahkan.
Hingga saat ini pembangunan JPM sudah tampak wujudnya, dalam durasi dua bulan, pengerjaan pembangunan JPM dari Stasiun Tanah Abang sampai Blok G sudah selesai dilakukan.
Sisanya, pembangunan di kawasan Utara Stasiun Tanah Abang dan pembangunan jembatan dari kawasan Blok G sampai beberapa blok lain.
"Bagian yang belum itu yang Utara Stasiun dan di sana itu juga belum, tapi optimis selesai karena targetnya akhir Oktober ini," jelas dia.
Sesuai janji Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, lapak PKL Tanah Abang sudah disediakan di atas Skybridge yang saat ini tengah dalam proses penyelesaian.
Lapak ukuran 1,5x2 meter ini juga sudah disediakan dalam bentuk sekat sederhana. Nantinya, akan ada biaya retribusi sebesar Rp 500.000 per bulan untuk beberapa kebutuhan perawatan.
Direktur Utama PD Pembangunan Saran Jaya Yoory C Pinontoan yang merupakan pihak pengelola menjelaskan, biaya tersebut nantinya digunakan untuk fasilitas penerangan, kebersihan sampai keamanan.
"Fasilitasnya, tempat, penerangan, kebersihan, CCTV," kata dia kepada detikFinance.
Wali Kota Jakarta Pusat Bayu Meghantara menjelaskan, para pedagang yang akan menempati lapak ini adalah pedagang yang sudah terdata pada waktu awal penempatan PKL Tanah Abang di Jalan Jati Baru.
"Pedagang yang dulunya ada di jalan Jati Baru, jumlahnya ada 650 orang. Hari ini diundi 100 orang. Sedangkan kapasitas hanya 446," jelas dia.