Kepala ekonom Bank BCA David Sumual mengatakan perkembangan ekonomi global yang penuh ketidakpastian menjadi salah satu penyebab pemerintah tak bisa merealisasikan target 7%.
"Dari awal tahun 2014, itu saya bilang nggak mungkin (7%) siapapun presidennya," kata David saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Senin (22/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Masih Bisakah Ekonomi Indonesia Tembus 7%? |
David mengatakan, tingginya pertumbuhan ekonomi di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mencapai 6% karena ditopang oleh harga komoditas yang naik (booming).
"Kalau sekarang kan stagnan, malah cenderung turun," jelas dia.
Menurut David, pemerintahan kabinet kerja juga sudah melakukan tahapan yang baik untuk membuat pertumbuhan ekonomi melonjak, namun hal tersebut belum mampu berkontribusi besar.
Pasalnya, kata David, setelah infrastruktur antar daerah tersambung masih ada hal yang gencar dilakukan pemerintah adalah soal reformasi struktural.
"Jadi seperti bagaimana mengubah kemudahan investasi yang orientasi ekspor, sekalian dengan memperbaiki kualitas SDM, jadi kalau 7% itu sulit," jelas dia.
Tonton juga video 'Indonesia Termasuk Raksasa Ekonomi Dunia':
(hek/eds)