"Memang sangat ironis, justru SMK itu sekolah kejuruan/vokasi tapi prosentase pengangguran paling tinggi tamatan SMK," kata Anton saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Senin (5/11/2018).
Berdasarkan data BPS, lulusan SMK mendominasi TPT di Indonesia. TPT yang berasal dari pendidikan SMK sebesar 11,24%, lulusan SMA sebesar 7,95%, lulusan diploma I/II/III sebesar 6,02%, lulusan universitas sebesar 5,89%, lulusan SMP sebesar 4,80%, dan sekolah dasar (SD) sebesar 2,43%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengelolaan SMK yang salah, maksud Anton adalah tidak sesuainya kurikulum pembelajaran dengan potensi di daerah masing-masing.
"Antara lain kurikulum, tidak adanya tempat praktek kerja yang sesuai, tidak sesuai dengan potensi daerah dan lain-lain," ungkap dia. (hek/dna)











































