Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo menilai defisit transaksi berjalan Indonesia masih dalam batas wajar yakni di kisaran 2,5-3% terhadap PDB. Menurutnya kebanyakan dari negara berkembang masih mengalami defisit di level itu.
"Kalau lihat satu angka di bawah yang healthy itu sebenarnya tidak masalah defisit, selama ekonomi terus meningkat," ujarnya dalam cara diskusi di Hotel Pullman, Jakarta, Selasa (6/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun saat itu neraca dagang RI suplus lebih karena anjloknya angka impor yang melebih penurunan ekspor. Sehingga catatan itu menurutnya justru tidak sehat.
Defisit transaksi berjalan juga sebenarnya masih aman asalkan ada dana asing yang masuk ke dalam negeri. Sayangnya dalan 7-8 bulan kemarin terjadi keluarnya arus modal asing.
Meski begitu pemerintah tetap harus berupaya menekan defisit. Salah satunya dengan mencari cara menekan defisit perdagangan migas.
Pada Agustus 2018 neraca dagang non migas surplus US$ 630 juta. Sayangnya terjadi defisit dari neraca dagang migas sebesar US$ 1,6 miliar sehingga terjadi defisit US$ 1,02 miliar.
Cara lainnya, menurut Dody dengan mendorong sektor pariwisata. Dengan begitu diharapkan akan masuk devisa dari banyaknya kunjungan turis asing.
Tonton juga 'Jokowi Singgung Neraca Dagang RI Defisit di TEI 2018':
(das/ang)











































