Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Syafruddin mengatakan, dalam acara ini banyak negara-negara yang berminat mengadopsi pelayanan publik Indonesia. Acara ini sendiri memang memamerkan 40 inovasi pelayanan publik Indonesia.
"Ya (negara-negara itu) memberikan apresiasi kepada kita, dan banyak yang akan mengadop katanya tadi. (Negaranya) ya banyak, tadi yang semua ikut lah," kata dia dalam acara penutupan IPS Forum 2018, Kamis (8/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya tentu mereka banyak melihat selama 2 hari kan bagaimana kecepatan pelayanan dan sebagainya, banyak hal tentu yang bisa disaksikan," jelasnya.
Disamping itu, lanjutnya, Indonesia juga akan belajar mengenai pelayanan publik di negara lain. Dengan demikian terjadi hubungan timbal balik.
"Dan kita juga akan timbal balik tentu kita akan melihat ke tempat mereka, kita ajak (mereka) melihat ke tempat kita," jelasnya.
Dia meminta instansi di Indonesia tidak berpuas diri dan harus terus membenahi pelayanan terhadap publik.
"Mari kita berkaca sejauh mana pelayanan publik kita dapat bersaing bahkan disejajarkan dengan praktik pelayanan terbaik di berbagai belahan dunia, dengan demikian kita tahu segala kekurangan dan cara untuk mendekati kesempurnaan," tambahnya.
Syafruddin juga turut menyerahkan penghargaan bagi instansi yang dianggap sudah lebih baik dalam memberikan pelayanan publik. Setidaknya ada 10 instansi yang diberikan penghargaan, yakni seperti berikut:
- Kementerian Ristekdikti
- BPJS Kesehatan
- BPOM
- Provinsi DI Yogyakarta
- Provinsi Jawa Tengah
- Kabupaten Bojonegoro
- Kabupaten Banyuwangi
- Kota Cirebon
- Kota Bandung
- Kota Semarang











































