Defisit transaksi berjalan kuartal III 2018 tercatat US$ 8,8 miliar atau 3,37% dari produk domestik bruto (PDB). Meningkatnya defisit ini disebut sejalan dengan menguatnya permintaan domestik.
Di sisa kuartal terakhir, Bank Indonesia dan pemerintah pun telah menyediakan beberapa kebijakan yang bisa menekan defisit transaksi berjalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Defisit Transaksi Berjalan Tembus 3,37%
| 
											 											
												Ilustrasi. Foto: Agung Pambudhy											
										 | 
Dia menjelaskan peningkatan defisit neraca transaksi berjalan dipengaruhi oleh penurunan kinerja neraca perdagangan barang dan meningkatnya defisit neraca jasa. Penurunan kinerja neraca perdagangan barang terutama dipengaruhi oleh meningkatnya defisit neraca perdagangan migas, sementara peningkatan surplus neraca perdagangan barang nonmigas relatif terbatas akibat tingginya impor karena kuatnya permintaan domestik.
Peningkatan defisit neraca perdagangan migas terjadi seiring dengan meningkatnya impor minyak di tengah naiknya harga minyak dunia. Defisit neraca transaksi berjalan yang meningkat juga bersumber dari naiknya defisit neraca jasa, khususnya jasa transportasi, sejalan dengan peningkatan impor barang dan pelaksanaan kegiatan ibadah haji.
"Meski demikian, defisit neraca transaksi berjalan yang lebih besar tertahan oleh meningkatnya pertumbuhan ekspor produk manufaktur dan kenaikan surplus jasa perjalanan seiring naiknya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara, antara lain terkait penyelenggaraan Asian Games di Jakarta dan Palembang," kata Agusman dalam keterangannya.
Defisit Transaksi Berjalan Bengkak karena Impor
| 
											 											
												Foto: Pradita Utama											
										 | 
"Ya makanya kita akan terus lihat, kan kebutuhan ekonominya ternyata juga sangat meningkat, di satu sisi kita senang bahwa pertumbuhan ekonomi kita tinggi tapi konsekuensinya permintaan barang-barang impor juga meningkat," kata Sri Mulyani di Kantor Kemenko Perekonomian.
Untuk menekan defisit transaksi berjalan, kata Sri Mulyani, pemerintah akan terus melakukan kajian dan mencari titik fleksibilitas yang terjadi pada perekonomian.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengungkapkan kajian yang dilakukan pemerintah bagaimana pertumbuhan ekonomi tidak menjadi korban defisit transaksi berjalan.
Sri Mulyani Sindir Orang RI yang Sering Liburan ke Luar Negeri
| 
											 											
												Foto: Eduardo Simorangkir											
										 | 
Awalnya, Sri Mulyani menceritakan bahwa current account deficit (CAD) atau defisit transaksi berjalan yang menggambarkan aliran uang atau devisa secara riil yang masuk lewat perdagangan barang dan jasa, terjadinya defisit dikarenakan devisa yang keluar lebih banyak dibandingkan yang masuk.
"Kalau CAD menghasilkan devisa dan mengeluarkan devisa harus diseimbangkan," kata Sri Mulyani di Raffles Hotel, Jakarta, Jumat (9/11/2018).
Salah satu yang bisa menekan defisit transaksi berjalan adalah sektor pariwisata, ekspor yang bisa mendatangkan devisa ke Indonesia.
Dia pun meminta kepada masyarakat ikut membantu dengan mengurangi kegiatan yang bisa mengeluarkan devisa dari tanah air, seperti jalan-jalan ke luar negeri, hingga impor barang konsumsi.
"Anda pasti mikir most likely keluarkan devisa, akhir tahun ini sudah punya rencana pergi ke luar negeri, kita impor barang-barang modal konsumsi, ekonomi sehat harus balance antara kedua itu," jelas dia.
Aturan Insentif Devisa Ekspor SDA Segera Rampung
| 
											 											
												Foto: Chaidir Anwar Tanjung											
										 | 
Hal itu juga menjadi hasil rapat koordinasi (rakor) mengenai devisa hasil ekspor (DHE) di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (9/11/2018).
"Akan diselesaikan oleh Pak Menko mengenai treatment dari DHE untuk yang SDA," kata Sri Muyani usai rapat.
Dia menjelaskan, aturan insentif bagi eksportir sektor SDA ini pun akan diharmonisasikan dengan aturan yang sudah ada sebelumnya.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini pun membocorkan beberapa insentif yang bisa didapatkan para eksportir SDA mulai dari tarif hingga adanya akun khusus deposito yang menampung DHE.
Pemberian insentif juga sebagai upaya pemerintah menekan defisit transaksi berjalan. Dengan pemberian insentif diharapkan banyak pengusaha menukarkan dolarnya ke rupiah.








































.webp)













 
     
											 
											 
											 
											 
  
  
  
  
  
  
 