Di sisi lain pemerintah masih bisa sedikit lega karena Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan ada surplus beras 2,85 juta ton tahun ini, cuma angka itu baru prediksi sehingga masih ada tantangan lonjakan harga beras di akhir tahun.
Baca juga: Bank Dunia: Harga Beras Naik Bikin Miskin |
"Harga beras pada akhir tahun sampai awal tahun itu selalu meningkat. Ini yang membuat pemerintah pusing karena harga tinggi, dan akhir tahun nanti diperkirakan demikian, tren untuk beras dari bulan Agustus sampai Oktober kemarin itu harga selalu meningkat dan kemungkinan akan naik lagi di bulan-bulan berikutnya seperti di tahun kemarin," ujar Rusli dalam diskusi bertajuk 'Mewaspadai Inflasi Pangan', di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (15/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh sebab itu pemerintah perlu mencari cara pengendalian inflasi karena gejolak harga pangan di dua bulan terakhir, November dan Desember. Pemerintah harus memastikan bisa mengendalikan laju inflasi dari lonjakan harga pangan yang kerap terjadi di akhir tahun.
"Volatile food memang sebagian besar problemnya berkaitan dengan bahan pangan sehingga kita coba early warning, jangan kita menanggapi isu saja, tapi kita coba untuk melemparkan satu isu yang kemungkinan ini akan menjadi hal yang harus menjadi concern pemerintah untuk ke depannya," tutur Eko.
Tonton juga 'Mentan Amran: Tidak Ada Alasan Harga Beras Naik':
(hns/eds)











































