Mengenal Bisnis Kebun di Akuarium Aquascape

Bisnis di Kebun Akuarium

Mengenal Bisnis Kebun di Akuarium Aquascape

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Minggu, 18 Nov 2018 12:13 WIB
Foto: Buyung, pebisnis Aquascape (Achmad Dwi Afriyadi-detikFinance)
Jakarta - Memelihara ikan di akuarium mungkin bukan suatu hal yang baru. Tapi, bagaimana aquascape? Bagi sebagian orang mungkin cukup asing.

Secara umum, aquascape adalah membuat kebun di dalam akuarium. Kebun itu diisi oleh tanaman air, kayu, batu, dan ikan. Tapi, bukan asal mengisinya, terpenting dalam aquascape ialah semua komponen itu alami dan ekosistemnya hidup seperti di alam.

Bukan perkara mudah untuk menghidupkan ekosistem tersebut, namun itulah seni dari aquascape ini. Setidaknya, itulah gambaran yang diberikan oleh pegiat aquascape, Buyung Noppy (35). Buyung mengenal aquascape 7 tahun lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Awalnya, Buyung hanya menjadikan aquascape sebagai hobi. Dia terpaku pada keindahan dan serunya membuat kebun akuarium ini. Lama-kelamaan, dia merasa tertantang untuk menjadikan hobinya tersebut menjadi bisnis.

Dia pun kemudian berjualan tanaman air untuk aquascape. Tak dinyana ternyata, tanaman itu banyak dicari terutama sesama penggemar. Di awal-awal terjun ke bisnis, harga tanaman ini masih tinggi. Untuk tanaman anubias saja, per daun dihargai Rp 5 ribu.

Mengenal Bisnis Kebun di Akuarium AquascapeFoto: Buyung, pebisnis Aquascape (Achmad Dwi Afriyadi-detikFinance)


"3 tanaman bisa Rp 500 ribu masih mahal. Bisa-bisa uang itu gaji aman," kata dia kepada detikFinance, di workshopnya Ciputat, Tangerang Selatan (13/11/2018).

Buyung pun banyak mendapat order untuk membuat aquascape. Pesanan itu datang dari berbagai kalangan, dari sesama pegiat maupun masyarakat umum. Biasanya, pesanan itu ia dapat dari pameran maupun dari pesanan online.

"Kita dari pameran dan online jualnya," terangnya.

Bisnis aquascape cukup menjanjikan. Dalam satu bulan misalnya, Buyung bisa menerima omzet sampai Rp 20 juta. Rata-rata dia menerima minimal 2 pesanan akuarium dalam satu bulan. Untuk akuarium kecil biasanya dibanderol Rp 3,5 juta, sementara untuk paling mahal ia tak membatasi. Yang pasti, dia pernah menerima order dengan nilai sampai Rp 65 juta dari salah satu pebisnis.

"Harusnya (omzet) lebih dari Rp 20 juta kalau per bulan. Karena bahannya mahal juga," ujarnya.

Untuk akuarium ukuran kecil, biasanya Buyung telah merangkainya di workshop dan dikirim ke konsumen dengan sedikit air di dalamnya. Untuk ukuran besar, biasanya dirangkai di tempat konsumen untuk meminimalisir risiko akuarium pecah.

Buyung melanjutkan, aquascape tidak hanya bisa dilakukan oleh penghobi, pemula saja bisa membuat kebun akuarium ini. Terpenting, kata dia, pemula mesti memahami tahapan-tahapan untuk membuat aquascape.

"Yang penting siapin akurium, filter, sama lampu. Dia bikin apa, beli batu pasir, dan kayu. Pulang dulu, set up konsep dulu layout-nya. Baru ke toko kita taruh tanaman, setelah dia hardscape, taruh tanaman apa nih. Itu lebih efektif. Dari pada beli semua dari awal," tutupnya. (erd/zlf)

Hide Ads