Jernihnya Bisnis 'Kebun Akuarium' Beromzet Puluhan Juta Rupiah

Jernihnya Bisnis 'Kebun Akuarium' Beromzet Puluhan Juta Rupiah

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Senin, 19 Nov 2018 08:33 WIB
Jernihnya Bisnis Kebun Akuarium Beromzet Puluhan Juta Rupiah
Foto: detikFinance
Jakarta - Merawat ikan di akuarium sudah menjadi hal yang biasa. Namun, jadi tidak biasa jika akuarium itu digunakan untuk berkebun atau dikenal dengan istilah aquascape.

Bagi sebagian orang, aquascape tentu masih jadi sesuatu asing. Tapi, beberapa orang telah bergelut dengan kegiatan berkebun ini dan menjadikannya sebagai hobi.

Tak hanya berhenti sebagai hobi. Aquascape rupanya berkembang jadi ladang bisnis. Perputaran uangnya pun terbilang tidak sedikit, seorang penghobi bisa memperoleh omzet puluhan juta rupiah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut berita selengkapnya:

Omzet Bisnis Aquascape Puluhan Juta

Foto: Buyung, pebisnis Aquascape (Achmad Dwi Afriyadi-detikFinance)
Secara umum, aquascape adalah membuat kebun di dalam akuarium. Kebun itu diisi oleh tanaman air, kayu, batu, dan ikan. Tapi, bukan asal mengisinya, terpenting dalam aquascape ialah semua komponen itu alami dan ekosistemnya hidup seperti di alam.

Bukan perkara mudah untuk menghidupkan ekosistem tersebut, namun itulah seni dari aquascape ini. Setidaknya, itulah gambaran yang diberikan oleh pegiat aquascape, Buyung Noppy (35). Buyung mengenal aquascape 7 tahun lalu.

Awalnya, Buyung hanya menjadikan aquascape sebagai hobi. Dia terpaku pada keindahan dan serunya membuat kebun akuarium ini. Lama-kelamaan, dia merasa tertantang untuk menjadikan hobinya tersebut menjadi bisnis.

Dia pun kemudian berjualan tanaman air untuk aquascape. Tak dinyana ternyata, tanaman itu banyak dicari terutama sesama penggemar. Di awal-awal terjun ke bisnis, harga tanaman ini masih tinggi. Untuk tanaman anubias saja, per daun dihargai Rp 5 ribu.

"3 tanaman bisa Rp 500 ribu masih mahal. Bisa-bisa uang itu gaji aman," kata dia kepada detikFinance, di workshopnya Ciputat, Tangerang Selatan (13/11/2018).

Buyung pun banyak mendapat order untuk membuat aquascape. Pesanan itu datang dari berbagai kalangan, dari sesama pegiat maupun masyarakat umum. Biasanya, pesanan itu ia dapat dari pameran maupun dari pesanan online.

"Kita dari pameran dan online jualnya," terangnya.

Bisnis aquascape cukup menjanjikan. Dalam satu bulan misalnya, Buyung bisa menerima omzet sampai Rp 20 juta. Rata-rata dia menerima minimal 2 pesanan akuarium dalam satu bulan. Untuk akuarium kecil biasanya dibanderol Rp 3,5 juta, sementara untuk paling mahal ia tak membatasi. Yang pasti, dia pernah menerima order dengan nilai sampai Rp 65 juta dari salah satu pebisnis.

"Harusnya (omzet) lebih dari Rp 20 juta kalau per bulan. Karena bahannya mahal juga," ujarnya.


Dari Hobi Jadi Bisnis

Foto: Buyung, pebisnis Aquascape (Achmad Dwi Afriyadi-detikFinance)
Buyung Noppy tak menyangka hobinya membuat kebun di akuarium atau aquascape akan membuatnya sukses seperti saat ini. Berkat hobinya tersebut, pria yang tinggal di Ciputat, Tangerang Selatan ini memperoleh omzet hingga puluhan juta.

Dia mulai menggeluti bisnis aquascape sekitar 7 tahun lalu. "Sekitar 7 tahun lalu berangkatnya dari ikan, pembesaran ikan hias kayak koral, gapi neon," kata dia.

Ketertarikannya pada aquascape salah satunya karena masuk ke forum komunitas di Kaskus. Dia mengaku tertarik lantaran, selain tak jauh dari dunia ikan, aquascape menawarkan keindahan sekaligus tantangan.

Keindahan karena dalam aquascape menampilkan taman air yang betul-betul natural. Tantangannya ialah menghidupkan ekosistem tersebut.

"Kerumitannya itu bikin seneng, butuh pupuk, bakteri, tanamannya tumbuh, banyak warna-warni, tumbuh terus. Kita gunting lagi, tumbuh lagi. Kayu, yang penting dari hutan asli bukan buatan," tambahnya.

Dirinya pun mengaku merogoh kocek tak sedikit saat pertama kali terjun ke aquascape. Setidaknya, dia mengeluarkan kocek sebanyak Rp 7 juta untuk belajar membuat kebun di akuarium sepanjang 90 cm.

"Kita beli di Sumenep. Kita bongkarin, kita pasangin. Itu baru kenal," ujarnya.

Biaya untuk aquascape memang mahal saat itu. Sebab, belum banyak penggemar aquascape sehingga materialnya relatif sedikit.

Untuk tanaman anubias salah satunya, kala itu harganya Rp 5 ribu per daun. Padahal, satu tanaman memiliki beberapa daun. Lalu, kayu untuk menghias aquarium harganya bisa mencapai ratusan ribu.

"Kita nggak tahu cara masangnya. Kayu Rp 700 ribu bayarin, sepotong 20 cm, Rp 750 ribu mahal. Kita kan takut pakainya kayu jambu, takutnya nggak boleh," ujarnya.

Saat mengerjakan proyek pertama pun berhasil meski ada tanaman yang mati. Sejak saat itu, dia terus belajar dan mengembangkan aquascape.

Tips Bikin Kebun Akuarium Sendiri

Foto: Buyung, pebisnis Aquascape (Achmad Dwi Afriyadi-detikFinance)
Membuat kebun di akuarium atau aquascape bisa dibilang tak mudah. Sebab, supaya bisa disebut aquascape, ekosistem di akurium mesti benar-benar hidup secara alami.

Buyung Noppy berbagi tips supaya pembuatan kebun air ini berjalan sukses. Membuat kebun air ini mesti dilakukan secara bertahap.

Awalnya, yang mesti disiapkan ialah akuarium, filter, dan lampu. Semua ini banyak dijual di toko ikan ataupun online. Selanjutnya, baru membeli pasir, batu dan kayu.

"Pulang dulu set up konsep dulu layoutnya," kata dia.

Setelah konsep matang, baru membeli tanaman serta ikan untuk dimasukan ke dalam akuarium. "Ikan beli terakhir setelah semua kepasang belinya kontinu," ungkapnya.

Lebih detil lagi, dia memaparkan, supaya ekosistem hidup, mulanya menyusun dasar akuarium. Pada bagian bawah dilapisi rumah bakteri. Rumah bakteri ini wujudnya ialah batu berongga. Lapis kedua ialah pupuk sebagai bahan pangan tanaman. Lapis ketiga ialah pasir.

Baru setelah itu menyusun desain sesuai selera. Di dalam aquascape sendiri ada macam-macam konsep.

"Setiap artis aquascape punya signature ada natural, ada yang di Wagumi. Kalau di sini natural dan memang di hutan," ujarnya.

Untuk airnya, Buyung mengatakan, bisa menggunakan air sumur atau PDAM. Air sumur memiliki kualitas yang lebih baik. Air PDAM bisa digunakan asal diendapkan terlebih dahulu untuk menghindarkan kaporit.
Halaman 2 dari 4
(ang/ang)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads