"Lihat EODB, Indonesia, India, Vietnam, Malaysia, Thailand, itu gimana? Tidak haya EODB, tetapi kita dengan India dan Vietnam berimbang. Namun, ada dengan Vietnam yang lebih unggul karena urusan tanah lebih murah di sana," kata Darmin di Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Jumat (30/11/2018).
Darmin mengatakan, negara berkembang di Asia akan berkompetisi menarik investor ke negaranya masing-masing, termasuk Indonesia. Investor yang dimaksud adalah para pengusaha yang selama ini memiliki pabrik di China.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Guna memanfaatkan peluang tersebut, Mantan Gubernur BI ini mengaku pemerintah sudah menyiapkan paket kebijakan ekonomi jilid ke-16, di mana isinya terdapat perluasan insentif pajak, devisa hasil ekspor (DHE), dan daftar negatif investasi (DNI).
"Kalau mereda mungkin relokasi investasi dari China tidak akan banyak. Namun, kalau makin keras relokasi investasi akan makin deras. Dan kita berkepentingan untuk dia masuk," jelas dia.
Baca juga: Darmin Ramal Dolar AS Bisa ke Rp 13.000 |
Selain menyiapkan insentif pajak, Darmin mengungkapkan bahwa pemerintah juga tengah merusmuskan regulasi kawasan ekonomi khusus (KEK) yang bisa menjadi lokasi pabrik-pabrik investor yang sebelumnya di China.
"Oleh karena itu, kita sedang merumuskan lagi regulasi KEK itu," ungkap dia.
Tonton juga 'Wow! Go-Food Lebarkan Sayap ke Vietnam':












































