Lantas apa kata PNS terhadap kenaikan gaji sebesar 5% ini?
Salah seorang PNS dari instansi pusat yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan, kenaikan gaji pokok sebesar 5% tersebut sangat rendah. Menurutnya kenaikan gaji pokok itu kurang 'nendang'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia yang merupakan PNS dengan golongan IIC tersebut merasa kenaikan gaji itu tak banyak membantu memenuhi kebutuhannya. Apalagi kehidupan di Ibu Kota.
"Itu kalau untuk hidup di Jakarta ya. Paling juga cuma buat beli pulsa Rp 100.000. Nggak cukup beli Hermes sama Gucci," katanya sambil terkekeh bercanda.
Baca juga: Naik 5% Tahun Depan, Gaji PNS Jadi Berapa? |
Dihubungi terpisah, salah seorang PNS dari instansi pusat lainnya juga mengungkapkan hal yang sama. PNS yang juga enggan disebutkan namanya itu mengatakan bahwa kenaikan gaji sebesar 5% pada 2019 dirasa tak sesuai.
Padahal, kata dia, PNS telah lama tak merasakan kenaikan gaji sejak 2015. Menurutnya kondisi itu akan berdampak pada masa pensiun nanti.
"Jadi untuk kepentingan saat ini, tampak bahwa itu kayanya udah tergantikan sama THR, tapi kan gaji pokok kita nggak bertambah dari tahun ke tahun sejak moratorium," katanya.
"Semestinya, kalau targetnya benar-benar meningkatkan kesejahteraan, additional gaji ke-13 dan 14 bukan menggantikan gaji pokok. Salah satu additional PNS kan pensiun, tapi kan nggak bertambah dari kemarin," tuturnya.
Lebih dari itu, dia enggan mengomentari apakah keputusan pemerintah yang menaikkan gaji pokok dengan besaran 5% dapat mencukupi kebutuhannya sehari-hari atau tidak.
"Kalau itu mah nggak usah dijawab juga sudah pada tahu, cuma 5%" katanya sinis.
Baca juga: Fakta Gaji PNS Mau Naik 5% di 2019 |