Konsep ini diperkenalkan demi mengambil tindakan serius untuk mengelola ekosistem laut dan pesisir yang berkelanjutan. Diharapkan konsep ini dapat memberikan manfaat sosial, ekonomi untuk generasi saat ini dan masa depan, lalu konsep ini juga dapat mengembalikan, melindungi dan mempertahankan keragaman, produktivitas, dan ketahanan negara untuk bencana serta dampak perubahan iklim.
Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Brahmantya Satyamurti Poerwadi mengatakan ada tiga prinsip yang terkait dengan prinsip dasar pengelolaan keberlanjutan ekonomi biru diantaranya adalah efisiensi alam, mengurangi limbah, dan kemandirian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tanpa limbah, artinya jangan sia-siakan sampah, sampah juga dapat di olah kembali sebagai sirkular ekonomi. Terakhir, kemandirian untuk semua, dimana pekerjaan akan lebih banyak dan adanya kesempatan bekerja untuk semua," ujar Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Brahmantya Satyamurti Poerwadi, dalam keterangan tertulis Kamis (13/12/2018).
Baca juga: Susi Jadi Pembicara di Katowice |
KKP juga mengenalkan contoh "Best Practice" dari konsep ini, salah satunya adalah terkait pengembangan penurunan karbon rendah dengan melakukan pengembangan ekowisata kelautan berbasis ekosistem pesisir dan restorasi hutan bakau untuk ekowisata masyarakat di Kabupaten Malang Selatan, Jawa Timur.
"Ekowisata ini telah berhasil mengadopsi konsepsi ekonomi biru untuk memastikan keberlanjutan sumber daya ekosistem. Lalu, membawa kapasitas sambil memastikan keuntungan ekonomi bagi pemegang saham lokal dan regional," tambahnya.
Praktik tersebut, menurut Brahmantya, dapat meningkatkan ekonomi lokal, serta mendorong keterlibatan masyarakat dalam mengelola sumber daya.
"Secara signifikan meningkatkan ekonomi lokal dan mendorong keterlibatan dan tanggung jawab lokal yang aktif dalam mengelola sumber daya pesisir dan perikanan," katanya.
Terakhir Brahmantya berpesan agar masyarakat selalu berbuat baik kepada alam. "Jika kita berbuat baik pada laut, pasti laut akan berbuat baik pada kita" tutupnya.
(hns/hns)











































