Sarjana Susah Cari Kerja? Mereka Pilih Wirausaha

Sarjana Susah Cari Kerja? Mereka Pilih Wirausaha

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Selasa, 18 Des 2018 14:52 WIB
Foto: Dok. Twitter Gerindra
Jakarta - Partai Gerindra merilis iklan kampanye yang menggambarkan betapa sulitnya seorang sarjana mendapatkan pekerjaan hingga akhirnya memilih bekerja di sektor informal atau freelance. Tren tersebut ternyata ada benarnya dengan kondisi di Indonesia saat ini.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira mengatakan, komposisi pekerja Indonesia di sektor informal saat ini memang lebih tinggi dibanding pekerja formal.

Menurut data ketenagakerjaan, sebanyak 56,8% masyarakat Indonesia saat ini bekerja di sektor informal, yang diiringi naiknya jumlah pekerja yang berwirausaha di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rasio kewirausahaan memang naik. Artinya orang lebih memilih jadi wirausaha. Karena lebih dari 56% itu masyarakat bekerja di sektor informal per Agustus 2018," katanya kepada detikFinance saat dihubungi, Selasa (18/12/2018).


Selain itu, Dalam setahun terakhir, jumlah orang bekerja di atas 35 jam dalam seminggu juga turun -0.74%. Sementara yang kerja paruh waktu naik 1,67%. Data ini menguatkan bahwa semakin sedikit orang yang bekerja di sektor formal.

"Artinya banyak yang memilih bekerja di sektor informal. Seperti driver ojek online misalnya," ujar dia.

Namun kondisi ini menurutnya terjadi tak semata-mata lantaran tren bekerja di sektor informal lebih favorit sekarang ini. Meski didukung oleh ekosistem teknologi yang menunjang orang lebih banyak berwirausaha, namun ketidaktersediaan lapangan pekerjaan formal dan kemampuan sumber daya manusia mengikuti standar yang dibutuhkan sektor formal masih rendah.

"Kalau saya bilang ini keterpaksaan. Karena memang pengangguran turun tapi tidak disertai dengan penyerapan tenaga kerja yang lebih baik. Karena memang di sektor manufaktur, konstruksi, perdagangan itu penyerapan tenaga kerjanya tak terlalu tinggi. Justru di sektor jasa," ungkapnya.

(eds/fdl)

Hide Ads