Pengamat ekonomi Faisal Basri mengungkapkan kinerja buruk neraca perdagangan sampai November 2018 menjadi sejarah baru bagi Indonesia.
"Tidak pernah terjadi defisit perdagangan US$ 7,5 miliar. Ini sejarah baru," kata Faisal dalam acara outlook persaingan usaha di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (19/12/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Defisit neraca perdagangan yang terjadi sepanjang delapan bulan di tahun ini juga menjadi hal serius yang perlu dibenahi oleh pemerintah.
"Kita semakin terbata-bata di internasional dan domestik, Ini serius, 8 dalam 11 bulan kita defisit perdagangan," ujar dia.
Selain itu, Faisal juga menyebut pertumbuhan ekonomi nasional tengah mengalami perlambatan. Pasalnya jika dibandingkan tahun sebelumnya yang pernah di level 6%, dan sekarang konsisten di 5%.
"Pertumbuhan ekonomi kita mengalami perlambatan. Bukan karena persaingan. Pertumbuhan seperti piano 8, 7, 6 terus 5 tren jangka panjangnya," ungkap dia.
Tonton juga 'Jokowi Singgung Neraca Dagang RI Defisit di TEI 2018':
(hek/fdl)