Neraca Dagang RI Defisit US$ 7 M, Faisal Basri: Ini Sejarah Baru

Neraca Dagang RI Defisit US$ 7 M, Faisal Basri: Ini Sejarah Baru

Hendra Kusuma - detikFinance
Rabu, 19 Des 2018 10:59 WIB
Foto: Hendra Kusuma
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia sepanjang tahun periode Januari-November mengalami defisit. Defisit secara keseluruhan mencapai US$ 7,52 miliar.

Pengamat ekonomi Faisal Basri mengungkapkan kinerja buruk neraca perdagangan sampai November 2018 menjadi sejarah baru bagi Indonesia.

"Tidak pernah terjadi defisit perdagangan US$ 7,5 miliar. Ini sejarah baru," kata Faisal dalam acara outlook persaingan usaha di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (19/12/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Faisal mengatakan, defisit neraca perdagangan Indonesia secara kumulatif dari Januari-November 2018 ini menandakan bahwa pemerintah masih gemar impor daripada ekspor.


Defisit neraca perdagangan yang terjadi sepanjang delapan bulan di tahun ini juga menjadi hal serius yang perlu dibenahi oleh pemerintah.

"Kita semakin terbata-bata di internasional dan domestik, Ini serius, 8 dalam 11 bulan kita defisit perdagangan," ujar dia.

Selain itu, Faisal juga menyebut pertumbuhan ekonomi nasional tengah mengalami perlambatan. Pasalnya jika dibandingkan tahun sebelumnya yang pernah di level 6%, dan sekarang konsisten di 5%.

"Pertumbuhan ekonomi kita mengalami perlambatan. Bukan karena persaingan. Pertumbuhan seperti piano 8, 7, 6 terus 5 tren jangka panjangnya," ungkap dia.





Tonton juga 'Jokowi Singgung Neraca Dagang RI Defisit di TEI 2018':

[Gambas:Video 20detik]


(hek/fdl)

Hide Ads