Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi salah satu orang yang menyoroti masalah duit parkir di luar negeri ini. Dia menyebut, duit yang menginap di luar negeri sebesar Rp 1.000 triliun.
Angka itu masih di bawah angka yang dilontarkan pemerintah. Tapi, dia menyayangkan, angka yang ia sebut justru dihujat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan Prabowo mengenai uang orang Indonesia yang menginap di luar negeri ini menjadi salah satu berita yang paling dibaca masyarakat. detikFinance pun merangkumnya dalam kaleidoskop Juni 2018. Berikut selengkapnya
Prabowo Seret Nama Susi
|
Foto: Lisye Sri Rahayu/detikcom
|
"Bayangkan, Rp 11.000 triliun uang kita di luar," kata Prabowo.
Prabowo mengaku pernah menyebut uang orang di Indonesia di luar negeri sebesar Rp 1.000 triliun. Namun, angka itu justru menjadi 'serangan' ke dirinya.
Bahkan, Prabowo sempat diejek karena tidak memiliki gelar ekonomi.
"Saya waktu itu mengatakan Indonesia bocor setahun Rp 1.000 triliun dihujat, diejek Prabowo tak punya gelar ekonomi. Memang saya tak punya gelar ekonomi, tapi saya bisa baca data," katanya.
Prabowo pun kemudian menyeret nama Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Susi, kata Prabowo, pernah menyatakan angkanya Rp 2.000 triliun.
"Kemudian Ibu Susi malah mengatakan lebih dari saya. Beliau mengatakan Rp 2.000 triliun hanya dari sektor perikanan, Ibu Susi ini (yang bilang). Saya kira beliau juga tidak punya gelar sarjana ekonomi. Tapi beliau mengerti masalah," ucap Prabowo.
Prabowo pun mengaku heran atas reaksi dari pernyataannya tersebut. Sambil bercanda, ia menyindir orang-orang yang mengejek dirinya.
"Beliau (Susi) mengatakan Rp 2.000 triliun hanya dari.... Saya mengatakan Rp 1.000 triliun, kalau saya mau konservatif. Itu pun saya sudah diejek, diserang. Nggak, nggak, nggak, kalian friend," ujar Prabowo.
Susi Respons Pernyataan Prabowo
|
Foto: Dok. ANTARA FOTO/Media OOC 2018/Irsan Mulyadi/nym.
|
"(Nama saya disebut-sebut) karena saya menteri kelautan dan perikanan. Itu saja, bukan karena apa, karena saya Menteri Kelautan dan Perikanan," ujarnya.
Susi mengatakan, soal uang yang bocor ke luar negeri bukan hanya pernyataan Prabowo. Namun, lembaga keuangan internasional juga menyampaikan hal tersebut.
Susi juga tak menampik angka yang parkir di luar negeri itu. Tapi, dia bilang kondisi riil saat ini sudah berbeda.
"(Kebocoran Rp 2.000 triliun) dulu waktu illegal fishing masih ada. Sekarang keuntungan kita lebih dari itu," tutupnya.











































