Dia menyebutkan proses sertifikasi belum diterbitkan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN). "Kalau dari kita sudah tidak masalah, tergantung BPNnya. BPN tadi jawabannya akan diselesaikan cepat," kata Isran di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (27/12/2018).
Isran mengatakan fasilitas jalan sudah dibangun oleh pihak pemerintah daerah. Dia menyebut saat ini banyak investor yang melirik untuk berinvestasi di KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan ini. Mulai dari investor bidang industri hingga ekspor kapal. Sejumlah negara seperti Korea dan China mengaku sangat tertarik dengan KEK ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi saya tidak tahu persis nilainya, banyak yang ingin berinvestasi. Karena kalau kita ekspor langsung dari situ misal ke Utara Shanghai, China atau ke Korea itu jauh lebih pendek waktunya," imbuh dia.
Kawasan ini digadang-gadang bakal menjadi KEK terbesar di Indonesia bahkan di Asia Tenggara. Pembangunan KEK ini akan melibatkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk pembebasan lahan, Kementerian Perhubungan untuk jalur transportasi, Kementerian ESDM pembangunan gardu, dan Kementerian Kominfo untuk jaringan internet. (kil/zlf)