KEK Maloy Dilirik Investor China dan Korea

KEK Maloy Dilirik Investor China dan Korea

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Kamis, 27 Des 2018 14:31 WIB
Ilustrasi KEK/Foto: Jefris Santama
Jakarta - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan ditargetkan bisa berjalan awal tahun 2019. KEK ini sudah dilirik sejumlah investor.

Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor mengungkapkan masalah sertifikasi lahan akan segera selesai. Ini karena sudah masuk proses di Badan Pertanahan Nasional (BPN).

Isran mengatakan banyak investor yang ingin berinvestasi di KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan. "Ada banyak investor yang mau, cuma masih persoalan statusnya yang belum resmi. Dari investor asing seperti pengusaha batubara dari Korea dan China," kata Isran di Kantor Kemenko Perekonoian, Jakarta, Kamis (27/12/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dia menyampaikan calon-calon investor tersebut membidik investasi di bidang industri hingga sektor kapal. Isran menargetkan proses sertifikasi bisa selesai awal 2019 di kisaran Januari hingga Februari dan bisa segera diresmikan oleh Presiden atau menteri koordinator bidang perekonomian.

Nantinya investor juga diharapkan membangun industri, pelabuhan, pengolahan crude palm oil (CPO) ke hilir.

"Nanti status PP nya 4 tahun untuk jadi KEK. Ya tentu sambil dievaluasi terus sama pusat," jelas dia.

Kawasan ini digadang-gadang bakal menjadi KEK terbesar di Indonesia bahkan di Asia Tenggara. Pembangunan KEK ini akan melibatkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk pembebasan lahan, Kementerian Perhubungan untuk jalur transportasi, Kementerian ESDM pembangunan gardu, dan Kementerian Kominfo untuk jaringan internet (zlf/zlf)

Hide Ads