Sekretaris Jenderal Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) Khairul Anwar berkata bahwa ini adalah penurunan yang signifikan selama pemerintahan Jokowi.
"Angkatan kerja BPS mengatakan ada 133 jutaan, di mana 124 jutaan bekerja dan 7 juta menganggur, angka pengangguran itu 5,34% turun secara signifikan di era kita," jelasnya di kantornya, Jakarta, Jumat (28/12/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejak reformasi angka itu merupakan angka yang paling rendah yang dicapai oleh pemerintah," terangnya.
Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat per Agustus 2018 angka pengangguran di Indonesia sebesar 5,34% atau setara 7,001 juta orang.
Sebagai informasi, angka pengangguran tersebut berasal dari pendidikan SMK sebesar 11,24%, lulusan SMA sebesar 7,95%, lulusan diploma I/II/III sebesar 6,02%, lulusan universitas sebesar 5,89%, lulusan SMP sebesar 4,80% dan lulusan SD sebesar 2,43%.
Sedangkan untuk jumlah masyarakat miskin Indonesia menurut data Bank Dunia paling tinggi terjadi saat 1999 yaitu mencapai 23,4% terhadap PDB. Setelah itu cenderung menurun hingga 16% terhadap PDB pada 2005.
Namun pada 2006 rasio jumlah masyarakat miskin Indonesia kembali naik menjadi 17,8% terhadap PDB. Setelah itu rasio jumlah masyarakat miskin Indonesia terus menurun. (zlf/zlf)