Mau Bisnis Properti di Tahun Babi Tanah? Begini Prospeknya

Mau Bisnis Properti di Tahun Babi Tanah? Begini Prospeknya

Hestianingsih - detikFinance
Selasa, 01 Jan 2019 17:26 WIB
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - Tak terasa kini kita sudah berada di tahun 2019, yaitu tahun Babi Tanah. Pakar Fengsui menyebutkan banyak yang akan terjadi tahun ini.

Misalnya, ahli Feng Shui Suhu Yo menjelaskan di tahun dengan unsur tanah ini akan sulit untuk sektor properti.

"Di 2019 unsur tanah itu sulit. Tahun kemarin tanah tahun ini jug tanah. Dagang properti nggak ada yang bagus, dagang tanah juga," kata Suhu Yo dalam acara Blak-blakan detikcom, Selasa (1/1/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan saat ini memang banyak orang yang bermain di sektor properti seperti orang ingin menjual tanah dengan harga di bawah nilai jual objek pajak (NJOP). Hal ini karena banyaknya orang yang membutuhkan uang namun tak terjangkau oleh bank.

Apalagi kredit pemilik rumah (KPR) yang saat ini masih diwajibkan untuk mengenakan uang muka 30% atau 50% untuk setiap penarikan. Menurut dia dibutuhkan dukungan dari pemerintah untuk mengurangi kejenuhan.


"Nggak usah jauh-jauh banyak perusahaan developer yang mengurangi tenaga marketing. Sampai 90%. Karena saya berkecimpung di sana. Dan juga banyak perusahaan properti yang tutup," jelas dia.

Menurut dia tahun ini tingkat jenuh bisnis properti masih tinggi dan berpotensi mengalami kejatuhan. Sedangkan yang bisa bertahan adalah perumahan-perumahan kecil dengan harga di kisaran Rp 150 juta hingga Rp 300 juta.

"Itu kan memang dijual untuk orang yang belum punya rumah. Untuk orang investasi nggak bakalan lah," imbuhnya.

(kil/fdl)

Hide Ads