Budi mengaku optimis angkutan kereta kedepannya akan semakin digemari oleh masyarakat. Dia pun yakin okupansi KA Bandara akan lebih baik.
Memang menurutnya saat ini KA Bandara belum sepenuhnya memenuhi keinginan masyarakat. Namun dia yakin jika angkutan kereta di Ibu Kota sudah terintegrasi seperti dengan LRT Jabodebek dan MRT maka akan menunjang pelayanan dari KA Bandara.
Sebab nantinya Dukuh Atas akan menjadi titik integrasi antara LRT, MRT, Trans Jakarta dan KA Bandara. Masyarakat pun bisa memanfaatkan moda transportasi itu untuk mengakses KA Bandara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, menurut Budi yang menjadi masalah adanya proyek Double Double Track (DDY yang belum selesai di Manggarai. Hal itu menghambat operasi dari KA Bandara yang menuju Bekasi.
"Kedua ada DDT. Sekarang kita terlambat itu karena ada crossing. Kalau luar kota terlambat yang dalam terganggu atau sebaliknya. Nah kita harapkan percepat menjadi 2020. Karena Manggarai selesai manfaatnya bukan hanya KRL saja tapi Kereta Bandara juga. KA bisa langsung ke Bekasi, nah Bekasi walaupun Rp 75 ribu pasti laku," ujarnya. (das/dna)