Analis Konsumen Chin Gavekal Dragonomics, Ernan Cui mengatakan berdasarkan laporan tanggal 9 Januari, jumlah pekerja di China turun sekitar 2,8 juta orang dari 374.000 perusahaan industri yang disurvei dalam 12 Bulan.
Adapun, dikutip dari CNBC, Kamis (17/1/2019) meningkatnya angka pengangguran di China terjadi karena dampak dari perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat (AS) dengan China. AS mengenakan tarif barang terhadap produk China sampai dengan US$ 250 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Jumlah Pengangguran di China Makin Banyak |
Alhasil, beberapa industri besar di China memutuskan untuk menggulung tikar jelang tahun baru Imlek. Salah satu pabrik ekspor besar di Guangdong bahkan menutup dari awal Desember dan diperkirakan tidak akan melanjutkan pekerjaan hingga Maret.
"Kami belum melihat tingkat pekerjaan yang selemah ini sejak panik market di Q1 2016," kata CEO China Beige Book, Leland Miller.
Sementara itu, untuk mengatasi hal itu China sendiri tengah menggenjot program pelatihan kerja hingga membuat kebijakan seperti pemotongan pajak demi meredam pengangguran. Diperkirakan pertumbuhan ekonomi akan melambat hanya di atas 6% dari sebelumnya berada di 6,5%. (dna/dna)