"Kita minta maaf ini, saya sebagai Wapres tentu mempunyai modal salah, hampir negara-negara di ASEAN itu tidak berbicara tentang berasnya, gulanya, garamnya. Kita masih rapat menteri-menteri kabinet berbicara tentang impor tidak beras, impor tidak gula, impor atau tidak garam. Negara lain tidak," kata JK saat acara Kuliah Umum Wakil Presiden dengan tema Indonesia and The World: Future Trajectory, Opportunity and Challenges di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Kamis (17/1/2019).
Salah satu penyebab Indonesia masih membicarakan soal impor komoditas pangan dia bilang karena produktivitasnya yang masih rendah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Cerita JK Mobil Listrik Bikin Jakarta Gelap |
Oleh karena itu, lanjut JK, untuk mengatasi masalah tersebut dilakukan dengan teknologi yang tepat, yang sesuai perkembangan zaman, ilmu pengetahuan, serta melalui SDM yang berkualitas.
"Di sini letaknya harus kita perbaiki dengan teknologi, dengan ilmu pengetahuan, macam-macam. Memang kita beras dan pangan sudah hampir swasembada, meski masih impor," ucap JK.
"Jadi itulah bagian, intinya adalah bahwa untuk masa depan kita butuh inovasi, teknologi dan pengetahuan," tambahnya.