PT Igas Utama Tuntut Pertamina

Kontrak Diputus Sepihak

PT Igas Utama Tuntut Pertamina

- detikFinance
Senin, 12 Sep 2005 13:50 WIB
Jakarta - Perusahaan swasta nasional pendistribusi gas PT Igas Utama (IU) berencana menuntut Pertamina karena pemutusan kontrak secara sepihak tanpa dasar dalam jual beli gas. Rencana tersebut disampaikan Kuasa Hukum IU Haposan Hutagalung dalam konferensi pers di Hotel Grand Mahakam, Jakarta, Senin (12/9/2005)."Kontrak PT IU dengan Pertamina masa kontraknya 10 tahun. Namun belum genap 10 tahun sudah diputus secara sepihak dengan alasan yang dibuat-buat. PT IU dikatakan tidak mampu menyetorkan jaminan senilai US$ 1 juta," papar Haposan.Pertamina saat ini merupakan satu-satunya pemasok gas di Indonesia. Haposan mengaku, sebelumnya masalah jaminan tersebut tidak pernah diperjanjikan sehingga hanya terkesan klausul. Haposan menuding masalah jaminan tersebut sengaja dihembuskan oleh kompetitor PT IU yang bekerja dengan Pertamina. Pertamina juga dituding hanya mengalirkan 25-30 persen gas dari yang seharusnya dialirkan semasa kontrak efektif berjalan. Ironisnya lagi, kata Haposan, IU juga dikabarkan punya utang US$ 7 juta ke ertamina.Presdir IU Irene Ratnawati Rusli menyebut langkah Pertamina tersebut sebagai bentuk penipuan. PT IU mengklaim tidak pernah tidak membayar kewajibannya ke Pertamina. Bahkan Pertamina justru punya piutang US$ 300 ribu ke IU dan punya deposit US$ 1.200 ribu. Namun kini IU dipaksa mencantumkan klausul baru harus menyetorkan US$ 1 juta sebagai jaminan.Selama ini Pertamina memasok 10 mmcfd gas ke IU. Dari jumlah tersebut, 2 mmcfd dialirkan IU ke kawasan Cibitung dan 8 mmcfd dialirkan ke kawasan Cilegon. "Kita sudah complain ke Pertamina karena pendapatan kita dari gas hilang US$ 60 ribu per hari," tegas Irene.Ia juga mengaku telah bertemu dengan Pertamanina. "Mereka katakan akan hapus utang US$ 7 juta asal kita mau diputus kontrak," tegas Irena. Selanjutnya, IU meminta agar kontrak dengan Pertamina tidak ditutup karena bisa mengancam 6.000 karyawannya. IU juga minta oknum Pertamina yang terlibat diusut. (qom/)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads