.webp)
Beberapa ekonom meramalkan pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal IV berada di level 5,12-5,16% atau cenderung melandai dibandingkan kuartal sebelumnya.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV tahun 2018 diperkirakan mencapai 5,12% cenderung melandai dari kuartal sebelumnya yang tercatat 5,17%," kata Kepala Ekonom PT Bank Permata Josua Pardede saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Selas (5/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Josua mengatakan ekonomi nasional di kuartal IV masih bersumber dari konsumsi rumah tangga yang tumbuh di level 5%.
"Solidnya konsumsi rumah tangga didukung oleh terkendali inflasi dan terindikasi dari peningkatan laju penjualan ritel, pendapatan riil masyarakat dan penjualan otomotif," ujar dia
Sementara itu, peneliti dari INDEF Bhima Yudhistira mengatakan konsumsi rumah tangga masih menjadi faktor pendorong terbesar laju perekonomian nasional. Apalagi, pada akhir tahun 2018 ada perayaan natal dan tahun baru.
Bhima memprediksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2018 ini di level 5,13-5,16%.
"Sementara komponen investasi cenderung melambat seiring gejolak perekonomian global, dan jelang pilpres 2019 investor menahan diri masuk ke Indonesia," kata Bhima.
Sementara itu, kata Bhima, kinerja ekspor belum mampu membantu banyak lantaran anjlokmya harga komoditas di akhir tahun.
"Ekspor ke negara tujuan utama terkena perlambatan ekonomi global serta naiknya impor migas pada Oktober-Desember," ujar Bhima. (hek/dna)
