"80% dari merchant kita itu adalah UMKM di mana mereka juga setelah kita lihat itu mengalami pertumbuhan, pendapatannya naik lebih dari 30% setelah bergabung dengan GrabFood," ujar Marketing Director Grab Indonesia Mediko Azwar di MAXX Coffee, Lippo Mall Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (6/2/2019).
Ia juga menyebut bahwa sejak 2018, Grab telah fokus ke bidang lainnya seperti layanan pesan-antar makanan dan minuman dengan mendirikan GrabFood. Platform ini pun, lanjutnya, sudah hadir di berbagai kota di Tanah Air.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ke depannya, ungkap Mediko, GrabFood akan fokus ke 3 aspek, salah satunya adalah menggandeng merchant lokal. Menurutnya, target merchant lokal pun beragam, tergantung makanan apa yang menjadi favorit masyarakat lokal di daerah yang disasar.
"Kita akan fokus ke 3 hal, yaitu kualitas layanan, tingkat kecepatan dan menghadirkan merchant lokal yang jadi favorit masyarakat Indonesia. Target ke depannya macem-macem karena kalau bicara soal makanan kan itu cukup beragam, orang Indonesia kan macem-macem kesukaannya jadi tergantung pada daerah masing-masing juga," jelas Mediko.
"Jadi yang kita lihat adalah bagaimana kita berusaha bekerja sama dengan merchant yang jadi favorit masyarakat lokal, tidak bicara soal nasional, tergantung pada masyarakat lokal," sambungnya.
Keinginan menambah lebih banyak merchant ternyata merupakan salah satu hasil dari kesuksesan yang diraih oleh Grab. Oleh karena itu, Mediko menyebut kesuksesan tersebut menimbulkan hasrat untuk menggaet lebih banyak merchant yang menjadi pilihan masyarakat Indonesia.
"Kesuksesan kami dalam industri ride-hailing atau transportasi membuat dampak bagi layanan GrabFood karena kami bisa menjanjikan kualitas layanan kami, kecepatan, serta keinginan kami untuk menghadirkan begitu banyak mitra-mitra restoran atau kafe yang memang menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia itu bisa terjadi karena keunggulan kami dalam ride-hailing," tutup Mediko. (ega/hns)