Sri Mulyani hingga Jonan Kumpul Bahas Badan Layanan Umum

Sri Mulyani hingga Jonan Kumpul Bahas Badan Layanan Umum

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Selasa, 26 Feb 2019 10:47 WIB
Foto: Sylke Febrina Laucereno
Jakarta - Kementerian Keuangan pagi ini melaksanakan rapat koordinasi nasional (rakornas) Badan Layanan Umum (BLU) mengenai Inovasi Teknologi dan Kolaborasi BLU untuk Pelayanan yang Lebih Baik.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjadi pembicara kunci yang memberikan arahan dari acara rakornas ini. Turut hadir Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Kominfo Rudiantara, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan.

Sri Mulyani Indrawati menjelaskan BLU perlu terus diperbaiki. Kemudian kriteria dan tata kelola agar dapat meningkatkan produktifitas dan kualitas BLU.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam forum ini sangat baik kita lakukan evaluasi dan saling belajar. Pertemuan hari ini kita akan membahas beberapa hal yang merupakan informasi baru dari BLU mulai dari Kemenristek Dikti, Kemenag atau Kementerian teknis lainnya," ujar Sri Mulyani di Gedung Dhanapala, Jakarta, Selasa (26/2/2019.

Pada Rakornas BLU tahun ini, Direktur Jenderal Perbendaharaan dengan para pemimpin BLU juga melaksanakan penandatanganan Kontrak Kinerja.

Kontrak kinerja yang disepakati menjadi acuan penting bagi tolak ukur kinerja BLU ke depan. Ini juga merupakan bentuk komitmen awal untuk mendorong pelayanan optimal kepada masyarakat. Selanjutnya, untuk meningkatkan kolaborasi BLU, dilakukan juga Demo dan Simulasi Telekonsultasi antar BLU RSCM dan BLU RS Bhayangkara Jayapura. Aktivitas ini difasilitasi oleh BLU BAKTI melalui aplikasi Telemedicine untuk memperkenalkan penggunaan teknologi komunikasi untuk melayani masyarakat.

Sinergi menjadi bagian penting dalam mendorong peningkatan pelayanan, akuntablitas dan transaparansi pada BLU. Perjanjian kerja sama memorandum of understanding (MoU) pembinaan BLU antara Menteri Keuangan dengan 14 menteri pimpinan lembaga yang membawahi BLU yang telah diselenggarakan pada tahun 2014 adalah awal sinergi yang harus terus ditingkatkan.

Berbagai inovasi terhadap Sinergi antar BLU terus diupayakan untuk meningkatkan kinerja pelayanan antara lain (1) optimalisasi bangunan tanah BLU PPK Gelora Bung Karno dan BLU Lembaga Layanan Pemasaran KUMKM dengan BLU Lembaga Manajemen Aset Negara, (2) penelitian dan pengembangan sawit antara BLU Pusyantek dengan BLU Badan Pengelola Dana Perkebungan Kelapa Sawit, (3) kerja sama kalibrasi fasilitas penerbangan dengan BLU pengelola bandara, (4) penggunaan likuiditas, dan (5) kerjasama lainnya.

BLU adalah ujung tombak pemerintah untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Indonesia. Tujuan utama hadirnya BLU yaitu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Peran BLU juga membawa dampak penting dan positif dalam pengambilan kebijakan fiskal oleh Pemerintah. Sebagai bagian dari entitas pengelolaan APBN, sumbangsih output BLU selama ini telah nyata langsung dirasakan oleh masyarakat sehingga BLU menjadi refleksi kualitas pelayanan publik yang diberikan oleh pemerintah Indonesia.

Peran BLU dalam menunjang sustainability fiskal terus menunjukkan kinerja yang semakin baik. Hingga saat ini, terdapat 218 BLU Pemerintah Pusat yang tersebar di 30 provinsi di Indonesia. Dari aspek kinerja keuangan di tahun 2018, sebanyak 74% dari seluruh BLU mampu melampaui pendapatan tahun sebelumnya.

Hal ini terlihat dari peningkatan porsi pendanaan BLU dibanding APBN atau rupiah murni dari tahun 2012 sebesar 53,7 persen, meningkat menjadi 75,2 persen di tahun 2018. Kemudian dari aspek kinerja pelayanan pada dimensi pendidikan, perguruan Tinggi Negeri BLU saat ini mampu melayani sebanyak lebih dari 1 juta mahasiswa.

Selanjutnya, dari dimensi kesehatan, pengguna layanan BLU atau BLUD kesehatan telah mencapai 34 juta orang. Selain itu BLU juga mempunyai peran penting dalam proyek strategis nasional dan event Internasional seperti pembangunan serat optik "Palapa Ring", pemberdayaan UMKM dan program "B-20", penyelenggaraan Asian Games dan Asian Para Games 2018. (kil/zlf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads