Kasus-kasus seperti Andi Arief ini memang tak jarang terjadi di hotel. Walau begitu, Ketua Umum Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani menilai kejadian seperti ini tak banyak berdampak terhadap operasional dan bisnis perhotelan.
"Nggak, nggak kok, relatif nggak ada imbasnya ya sama kita. Kita akan baik baik saja, hotel akan aman saja, bisnis nggak ada yang terhambat," ungkap Hariyadi kepada detikFinance lewat sambungan telepon, Senin (4/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Justru sebenarnya lebih secure (aman) di hotel. Cuma ya memang itu aja ya nekat aja tuh orang ya konsumsi (narkoba) di hotel, padahal kita kan lebih secure ada CCTV dan sebagainya ya," ungkap Hariyadi.
"Pasti polisi juga kan mau selidiki, pasti nanya CCTV-nya mana dan kamarnya juga akan dibongkar," tambahnya.
Menurutnya untuk barang-barang narkoba dan sejenisnya memang tidak bisa dideteksi. Namun, setidaknya ada CCTV yang memantau gerak gerik semua orang di dalam hotel.
Video: Cuitan ''Panas'' Andi Arief Sebelum Terciduk Narkoba
"Memang namanya juga sudah diincar mau gimana, kalau barang-barang begitu (narkoba dan sejenisnya) mau gimana juga ya deteksinya. Cuma kan ada CCTV, mau ngapain ketahuan pasti, mungkin kalo senjata tajam atau senjata api ya pasti kena metal detector," kata Hariyadi.
Dari gambar yang beredar, ada properti hotel berupa toilet duduk yang dibongkar saat penggeledahan. Saat ditanya apakah hal tersebut merugikan hotel, Hariyadi mengatakan pihak hotel hanya bisa kooperatif.
"Ya kita mau bagaimana ya, namanya ada kasus begitu ya. Kita cuma bisa kooperatif aja sama polisi," ungkap Hariyadi.