Direktur Niaga AirAsia Indonesia Rifai Taberi menceritakan kronologi menghilangnya tiket AirAsia hingga keputusan maskapai mencabut kerja sama dengan Traveloka.
Dia bilang, menghilangnya tiket AirAsia di Traveloka terjadi dua kali. Pertama, pada 14 hingga 18 Februari 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di saat itu ada komunikasi, jawaban dari mereka normatif saat itu, ada masalah teknikal," katanya kepada detikFinance, Selasa (5/3/2019).
Menghilangnya tiket AirAsia untuk kedua kalinya terjadi pada Sabtu (2/3/2019) hingga Minggu (3/3/2019). Rifai menjelaskan, sejak menghilang, AirAsia langsung meminta penjelasan Traveloka.
Namun, Traveloka baru memberi respon 24 jam setelah kejadian. Responnya pun sama, kata Rifai, normatif.
"Jadi Sabtu setelah lebih 24 jam baru dijawab," ujarnya.
Dia melanjutkan, pihak Traveloka memang meminta waktu untuk bertemu pada Minggu lalu terkait masalah tersebut. Tapi, itu bertepatan dengan hari libur.
"Bener, mereka mencoba menghubungi kita, tim kita, tapi saat itu hari Minggu mau ajak ketemuan hari Minggu, ada acara keluarga ya, nggak bisa kebetulan," jelasnya.
Amarah pihak maskapai tampaknya tidak bisa diredam. Akhirnya, Senin lalu (4/3/2019) AirAsia memutuskan untuk menarik penjualan tiket ke Traveloka melalui. Hal itu diumumkan lewat konferensi pers.
Dalam keterangannya, AirAsia memutuskan untuk menarik penjualan tiket karena menganggap Traveloka diskriminatif. Apalagi, itu juga ditambah keluhan masyarakat di media sosial, di mana tidak tersedianya tiket AirAsia direspons Traveloka dengan merekomendasikan maskapai lain.
"Peniadaan beberapa penerbangan AirAsia Indonesia oleh Traveloka menunjukan dengan jelas sikap diskriminatif dan berat sebelah. Kami mengamati pesan-pesan di media sosial yang disampaikan pelanggan tentang ketidaktersediaan tiket AirAsia justru direspons dengan rekomendasi dari Traveloka untuk memesan tiket maskapai lain. Oleh karena itu, sebagai bentuk solidaritas, AirAsia secara grup menarik penjualan seluruh tiket AirAsia dari Traveloka efektif mulai saat ini," papar Direktur Utama AirAsia Indonesia Dendy Kurniawan dalam keterangan tertulis. (zlf/zlf)