Jenis pesawat ini masih familiar dengan masyarakat Indonesia. Lantaran, belum lama terjadi insiden pesawat jatuh Lion Air. ang menggunakan jenis pesawat yang sama.
Jenis pesawat yang digunakan Ethiopian Airlines ini sama dengan pesawat Lion Air yang jatuh pada Oktober 2018 lalu. Pesawat Lion Air yang jatuh juga berjenis Boeing 737 MAX 8.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak lama setelah kecelakaan tersebut, pihak Lion Air memberi keterangan yang cukup mengagetkan. Lantaran, pesawat yang jatuh itu adalah pesawat baru dan layak operasi.
"Pesawat dengan registrasi PK-LQP jenis Boeing 737 MAX 8. Pesawat ini buatan 2018 dan baru dioperasikan oleh Lion Air sejak 15 Agustus 2018. Pesawat dinyatakan laik operasi," tulis keterangan Lion Air, 29 Oktober 2018 silam.
Pesawat itu mengangkut 178 penumpang dewasa, satu penumpang anak-anak, dan dua penumpang bayi. Ada tiga pramugari sedang pelatihan dan satu teknisi.
Pesawat dikomandoi Capt Bhavye Suneja dengan co pilot Harvino bersama enam awak kabin atas nama Shintia Melina, Citra Noivita Anggelia, Alviani Hidayatul Solikha, Damayanti Simarmata, Mery Yulianda, dan Deny Maula.
"Kapten pilot sudah memiliki jam terbang lebih dari 6.000 jam terbang dan co pilot telah mempunyai jam terbang lebih dari 5.000 jam terbang," lanjut keterangan tersebut.
Seperti diketahui, Pesawat Ethiopian Airlines tujuan Nairobi jatuh dengan 149 penumpang dan 8 kru di dalamnya. Pesawat dengan nomor penerbangan ET 302 itu jatuh di dekat kota Bishoftu, 62 Km tenggara ibu kota Addis Ababa.
Dilansir dari Reuters, Minggu (10/3/2019), pesawat berjenis Boeing 737-800 MAX dengan nomor registrasi ET-AVJ itu terbang dari Bole Airport di Addis Ababa pada 8.38 waktu setempat. Pesawat hilang kontak 6 menit setelah lepas landas. (zlf/zlf)