Pertumbuhan Ekonomi Dunia Dipangkas, Darmin Sebut RI Tak Terpengaruh

Pertumbuhan Ekonomi Dunia Dipangkas, Darmin Sebut RI Tak Terpengaruh

Trio Hamdani - detikFinance
Senin, 11 Mar 2019 12:43 WIB
Foto: Puti Aini Yasmin/detikcom
Jakarta - Organisasi Negara untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia menjadi 3,3% dari sebelumnya 3,5% di 2019. Itu disebabkan ketidakpastian global yang masih terjadi.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menilai, Indonesia tidak akan banyak terpengaruh.

"Ekonomi kita kan pertumbuhannya itu masih sangat dipengaruhi oleh perkembangan proyek-proyek infrastruktur yang sudah dimulai, yang akan jalan saja terus. Beda dengan kalau belum ada investaisnya, boleh jadi akan terpengaruh," katanya saat ditemui di Ritz Carlton, Pasific Place Jakarta, Senin (11/3/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah pun masih konsisten mempertahankan target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3% di 2019 sekalipun proyeksi pertumbuhan ekonomi global dipangkas.


"Pertumbuhan ekonomi kita tidak akan beda banyak dengan perkiraan (5,3%), walaupun pertumbuhan dunia melambat," jelasnya.

Agar bisa tetap mempertahankan pertumbuhan ekonomi, Darmin mengatakan, daya dorongnya adalah konsumsi dan investasi. Pemerintah juga tengah membenahi ekspor.

"Sebetulnya terutama konsumsi masyarakat dan investasi, dan investasi tentu ekspor kita sedang berupaya, saya belum berani mengatakan ekspornya," tambah Darmin.

Seperti dikutip dari Reuters, OECD memangkas proyeksi ekonomi dunia pada 2019 dan 2020, sebagai lanjutan dari penurunan peringkat sebelumnya pada bulan November 2019. Itu karena hubungan dagang sejumlah negara tidak baik, serta masalah Brexit.

"Ketidakpastian kebijakan yang tinggi, ketegangan perdagangan yang sedang berlangsung, dan erosi lebih lanjut dari bisnis dan kepercayaan konsumen semuanya berkontribusi terhadap perlambatan," kata OECD seperti dikutip detikFinance.

Seperti Eropa misalnya, tetap dipengaruhi oleh ketidakpastian atas rencana Inggris untuk keluar dari Uni Eropa, sementar AS dan China masih berkutat soal perang dagang. (zlf/zlf)

Hide Ads